Showing posts with label Remaja. Show all posts
Showing posts with label Remaja. Show all posts

30 May 2013

60. Kisah Cinta Mengharukan

Cerita ini dikisahkan oleh seorang pria bernama Duel yang memiliki seorang adik perempuan bernama Rin. Suatu hari Rin mengalami kecelakaan yang menyebabkan ia koma untuk waktu yang lama.

Pada hari kedua setelah Rin mengalami kecelakaan, seorang pria seumuran Rin datang melihat Rin. Dari parasnya sudah bisa kutebak kalau namanya adalah, Zero pria yang sering Rin ceritakan kepadaku.

"Anu.. nama kamu Zero kan ?" tanyaku padanya.
"Ya.. Mengapa kakak bisa tahu namaku ?" Tanyanya heran.
"Rin sering menceritakan tentang kamu, apakah kamu kekasih Rin?"

Setelah diam sejenak ia menjawab “Bukan.. Aku sahabatnya. Jujur aku mempunyai perasaan lebih pada Rin. Tapi, sampai ia koma sekarangpun aku belum menyatakan kepadanya” Ucapnya sambil menatap kearah Rin yang terbaring koma.
"Kakak rasa Rin juga mempunyai perasaan yang sama kepadamu Zero"
"Maksud kakak ?"

"Sebaiknya kamu membaca diary yang Rin tulis ini" Ucapku sambil menyodorkan diary itu padanya.

Sejenak aku melihat Zero yang membaca diary tersebut terlihat sedih. Terang saja, soalnya aku tahu, diari itu berisi tentang perasaan Rin pada Zero selama ini.

Sejak saat itu, Zero selalu datang melihat Rin yang koma setiap hari. Sampai-sampai terkadang aku melihat dia mengerjakan tugas sekolah di ruangan Rin. Sering kuintip dari sisi pintu, Zero memegang tangan Rin sambil berbicara sendiri entah dengan siapa, tapi aku biarkan saja karena aku tahu Zero seperti itu untuk menghibur dirinya sendiri dengan cara menganggap Rin telah sadar dari komanya.

Setelah tiga bulan, akhirnya Rin sadar dari komanya. Tidak seperti biasanya, pada hari dimana Rin sadar Zero malah tidak datang. Padahal Zero tidak pernah absent mengunjungi Rin sejak hari pertama ia datang meelihat Rin. Setelah kondisi Rin membaik, aku mulai menceritakan tentang apa yang terjadi selama tiga bulan Rin koma, termasuk perasaan dan tingkah Zero selama itu. Aku senang melihat Rin mulai tersenyum ketika aku menceritakan tentang Zero.

"Kakak tahu..? Dalam kondisi enggak sadar aku selalu merasakan Zero disisiku. Kami mengobrol bersama dan ia selalu mendukung agar aku cepat sembuh" Ucap Rin padaku.

"Yahh mungkin saja apa yang dilakukan Zero selama ini telah membantu Rin agar sadar dari komanya" pikirku.

"Kata kakak,Zero selalu datang setiap hari, tapi mengapa aku tidak melihat dia sama sekali hari ini..?" Tanya Rin heran.

"Kakak juga enggak tahu, mungkin Zero ada keperluan yang enggak bisa dia tinggal. Kamu bersabar saja yahh" Jawabku. Sebenarnya aku juga merasakan ada hal yang aneh yang terjadi hari itu.

Beberapa hari telah berlalu, Rin sudah terlihat cukup sehat dan bisa berjalan. Tetapi ia terlihat sangat sedih dan kecewa karena Zero tidak datang sama sekali semenjak Rin sadar dari komanya. Akhinya siang itu aku memutuskan untuk mengajak Rin kerumah Zero untuk menemui Zero. Dirumahnya kami melihat seorang ibu yang terlihat sedang menangis. Dengan memberanikan diri kami menanyainya :

"Permisi.. apakah ini rumah Zero bu ?" tanyaku pada ibu itu

Tetapi bukannya menjawab ibu itu malah semakin menangis dan tak berapa lama kemudian seorang perempuan keluar dan mengajak kami agar sedikit menjauh dari ibu itu.

"Kamu Rin kan ..?" Tanya perempuan itu pada Rin.
"Ya kak,Zero mana ? kenapa aku enggak melihatnya ?"

Sejenak aku melihat perempuan itupun menangis dan masuk kembali kedalam rumah. Beberapa saat kemudian perempuan itu keluar kembali dan menyodorkan sebuah diari yang bertuliskan “Untuk Rin” Dihalaman depannya. Samar-samar disana aku melihat bercak merah, entah apakah itu aku juga belum tahu pada awalnya

"Beberapa hari yang lalu saat Zero pulang dari melihat Rin seperti biasanya. Zero mengalami kecelakaan yang menyebabkan pendarahan parah pada kepalanya. Tim medis tak dapat menolong banyak dan akhirnya Zero meninggal pada hari itu sambil memegang Diary ini." Ucap perempuan itu yang membuat kami sangat kaget. Kontan saja Rin yang kala itu terdiam langsung menangis sambil berteriak nama Zero. Akupun yang tak kuasa melihat Rin ikut menangis karena tidak menyangka hari itu adalah hari terakhir aku melihat Zero.

Dengan berbekal alamat dan denah dari perempuan tadi, kami mengunjungi makam Zero. Disana kami memanjatkan doa. Tetapi Rin yang kala itu masih bersedih sama sekali tidak bisa menahan rasa tangisnya. Di makam itu Rin kemudian membuaka diari yang ia dapatkan, di diari itu tertulis persaaan Zero selama tiga bulan Rin koma. Dan pada tulisan terakhir nya terdapat foto Zero dan Rin yang dibawahnya tertulis "Ya tuhan, jika nanti aku telah tiada, tolong engkau jagalah ia untuku ya Tuhan. Pertemukanlah ia dengan lelaki lain yang bisa membuatnya tersenyum dan mencintai serta menjaganya dengan ikhlas sama seperti yang aku lakukan selama ini"


tetap tongkrongin cerita berikutnya :)

30 May 2013 by Admin · 2

27 April 2013

58. Kisah Menyedihkan Anton

Cerita ini sudah agak lama... terjadi sekitar dua tahun yang lalu... tapi cerita ini sempat membuat saya seminggu tidak bisa tidur dan tidak bisa makan...

Saya tidak terlalu kenal dengan yang namanya Anton... Anton ini seorang supir di Tebo, Jambi, tempat di mana mantan pacar saya pernah bertugas . Anton ini mantan supirnya teman baik saya...

Ceritanya nih... tiba tiba terdengar kabar... Anton sakit kritis di rumah sakit umum daerah Jambi di Jambi... memang Anton ini sudah lama tidak masuk kerja karena sakit... Mula mula tidak jelas juga Anton ini sakit apa... Makin hari Anton makin kritis dan akhirnya terdengar informasi secara samar, kalau Anton ini menderita sakit AIDS yang tinggal tunggu waktu.

Besoknya, mendadak kami mendengar Anton yang meninggal di Jambi... Kami semua kaget... karena tidak menduga secepat itu. Lalu kami segera turun gunung... Jarak tempuh Tebo-Jambi sekitar 4 jam dengan mobil pribadi..

Alangkah kagetnya saya dan mantan pacar, waktu sampai di rumah sakit, sudah sore hari, dan Anton meninggal sejak pagi, ternyata jasad Anton sama sekali tidak terurus dan sudah mulai bau... karena tanpa alasan yang jelas, tidak ada satu pun pihak baik keluarga maupun dari kantornya yang mengurus jasadnya... bahkan jasadnya tidak bisa keluar dari rumah sakit karena masih ada tanggungan pembayaran...

Dan yang mengenaskan, ternyata Anton ini sudah beristri ( saya tidak pernah tahu ) dan istrinya sedang hamil anak pertama, tujuh bulan, dan bayi yang dikandungnya kembar pula.... Istrinya benar benar tidak berdaya, yang ada hanya pingsan-bangun-pingsan lagi... Ya , mengerti deh saya... pasti stress banget... Gimana tidak mau stress dan tidak sakit jiwa... menikah baru 8 bulan, langsung hamil, kembar pula, eh suami langsung meninggal, sakit aids pula lagi.... walah... kalau saya pasti sudah mati terkena serangan jantung... Pikiran saya yang ada langsung negatif saja... aduh bagaimana jika istri dan bayi yang ada dalam kandungan tertular??? Dan bagaimana nasib mereka selanjutnya?? pikiran saya benar benar berkecamuk... gemes banget rasanya... Dan yang janggalnya nih, ternyata tidak satupun keluarga Anton dan keluarga istrinya yang tahu kalau Anton menderita sakit Aids... sebagian dari mereka baru tahu saat melayat di rumah sakit... aduh... sedih banget ga sih??? Mertua perempuan Anton nampak histeris sekali dan bolak balik pingsan juga...

Akhirnya kita sama sama bantu keluarga Anton, kita lunasi tunggakan rumah sakitnya, kita bayar untuk memandikan jenazah, dan kita bayar mobil jenazah untuk membawa jasad Anton ke kampung halamannya di Toba, Sumut...

Sambil menunggu jasad Anton diberangkatkan...saya sempat bertemu dengan orang orang LSM yang mendampingi Anton sampai menghembuskan nafas terakhir... ternyata sebelum meninggal, Anton sempat membuat pengakuan dosa... tujuh tahun yang lalu, dia sempat jajan di Pucuk, komplek pelacuran di Jambi... dia mengaku hanya sekali... dan langsung terkena penyakit jahanam ini.... dan ini sama sekali tidak dia sadari, sampai setahun sebelum dia meninggal.... Dan ternyata korban yang tertular dari pekerja seks komersial dari pucuk ini ternyata tidak sedikit... hanya saja tidak terekspos... Jumlah penderita Aids ini seperti gunung es, yang terlihat publik hanya sedikit dibandingkan jumlah penderita sebenarnya...

Memang tidak baik membicarakan orang yang sudah meninggal... tapi saya benar benar tidak bisa menerima apa yang dilakukan Anton... jika sudah tahu menderita Aids... kenapa juga masih menikah dengan perempuan yang tidak berdosa... yang tidak tahu apa apa.... dan hanya untuk memberikan derita dan aib bagi dirinya??? Benar benar keterlaluan.... saya marah sekali mendengarnya.... Ini kejahatan yang dilakukan dengan sengaja, atau semata karena ketidak tahuan???

Saat itu hadir juga teman saya, mantan bosnya Anton... yang ada pasangan suami istri ini, Bang Franky dan Mba Sari, kebingungan juga dan kaget setengah mati... karena selama tiga tahun bekerja dengan mereka, Anton tidak menunjukan tanda tanda yang mencurigakan... Mba Sari yang ada malah nampak kebingungan karena Anton sering membantu mengasuh empat orang anak anaknya, dan bahkan kabarnya Anton sering mencium anak anaknya... Mba Sari tidak bisa menyembunyikan kecemasannya... Dengan sok tahunya... saya bilang sama Mba, kalau cuma bersalaman atau ciuman di pipi tidak menular... Saya hanya berusaha menenangkan si Mba cantik ini, padahal saya sendiri juga kebingungan...

Dan konyolnya nih...

Setelah jasad Anton berhasil diberangkatkan... saya dan mantan pacar pulang ke rumah... dan apa yang terjadi??? begitu mobil berhenti... tanpa aba-aba... kami berdua balapan lari masuk kamar mandi... karena perasaan tidak enak dan perasaan gatal tidak karuan... kami berantem siapa yang harus mandi duluan... yang ada malah kita langsung mandi berdua selama sejam, gosok dan gosok lagi.... hehehe... kok jadi begini ya??? Padahal kita kan juga tahu, tidak bakal tertular begitu saja....

Beberapa bulan kemudian kami mendengar kalau hasil tes Elisa menunjukan kalau istrinya tidak tertular... tapi ini belum final, karena masih harus tes lagi enam bulan kemudian dan harus melewati masa inkubasi selama tujuh tahun sebelum dinyatakan bebas dari Aids.... Akhirnya istrinya melahirkan kedua anak kembar ini melalu operasi caesar dengan bantuan LSM... namun kedua anak nya juga belum jelas kabarnya, apakah terinfeksi juga atau tidak...

MORAL OF THE STORY....

Girls... siapkan mental kamu, disekitar kita banyak penderita AIDS... persiapkan mental dan lengkapi diri dengan pengetahuan jika hal ini terjadi ( amit amit , knock knock on the wood... ) pada orang orang yang ada disekitar kita... keluarga, kerabat, teman, atau tetangga yang ada disekitar kita... kita tidak perlu mengucilkan, menghujat atau menghakimi mereka... Mereka sangat membutuhkan uluran tangan kita semua.

27 April 2013 by Admin · 1

19 April 2013

48. Cerita Menyedihkan Part II

Disaat semua orang bergembira menyambut datangnya tahun baru dengan berbagai atraksi menarik, baik dihotel-hotel, dijalanan maupun diseluruh tempat hiburan tidak ada yang namanya sunyi dan sepi, semua menyambut dengan suka cita proses rutin pergantian tahun baru.

Namun siapa menyangka bila di malam pergantian tahun ini, suasana yang awalnya penuh dengan kegembiraan berubah menjadi kesedihan yang sangat mendalam. Peristiwa menyedihkan ini terjadi pada sepasang suami istri yang awalnya merasa gembira akan menyambut datangnya sang jabang bayi tepat pada malam pergantian tahun, namun kegembiraan tersebut akhirnya berakhir dengan kesedihan yang sangat mendalam, semua orang yang menyaksikan kejadian ini sempat meneteskan air mata karena tidak sanggup melihatnya.

Sebut saja nama suami istri tersebut adalah Hartati dan Nazarudin, suami istri ini adalah pasangan yang sedang bahagia-bahagianya karena mereka akan menanti kehadiran jabang bayi calon anak pertamanya yang sudah lama mereka nantikan.

Pada usia kehamilan istrinya yang sudah berumur sembilan bulan, tentu nazarudin sebagai suami merasa was-was menunggu hari kelahiran calon anak pertamanya itu. Tiba-tiba tepat menjelang detik-detik pergantian tahun, hartati istri tercintanya itu terlihat menahan sakit di perutnya, seakan-akan perutnya melilit seperti orang yang mau buang air besar, apakah ini pertanda hartati akan segera melahirkan ? tanpa menunggu lama lagi nazarudin akhirnya membawa hartati langsung menuju rumah sakit bersalin.

Setelah tiba dirumah sakit dan dilakukan pemeriksaan medis, ternyata memang benar hartati akan segera melahirkan malam ini juga. Sungguh sangat bahagianya nazarudin waktu itu, anak pertamanya akan lahir tepat menjelang detik-detik pergantian tahun, namun di sisi yang lain nazarudin juga terlihat sangat cemas bila melihat wajah istrinya yang terlihat begitu pasrah dengan tatapan yang kosong memandang suaminya.

Nazarudin merasa semakin cemas, takut istrinya tidak selamat dalam proses persalinan, dia pegang tangan dingin istrinya sambil berkata, Sayang apa yang kamu inginkan malam ini tanya nazarudin pada istrinya ? Tidak sayangku, aku hanya ingin kamu selalu menemaniku sampai anak kita lahir, lebih bagus kita berdoa saja agar anak kita nanti selamat, jawab hartai sambil tersenyum.

Mendengar jawaban istrinya, nazarudin sempat menitikan air mata, karena nazarudin melihat ada sesuatu yang beda dari sikap istrinya yang terlihat begitu pasrah menerima apapun yang akan terjadi.

Tak lama persalinan pun dimulai, beberapa menit kemudian tiba-tiba didalam ruangan persalinan terdengar suara jeritan hartati istrinya yang sedang berjuang mempertaruhkan nyawa dan menahan sakit yang sangat luarbiasa menanti lahirnya sang jabang bayi.

Akhirnya setelah menunggu dengan cemas, setengah jam kemudian keluarlah seorang bidan dari ruang persalinan, Nazarudin pun langsung menghampiri bidan sambil bertanya, bagaimana suster dengan istri saya, apakah anak saya sudah lahir ? apakah saya sudah bisa melihat istri dan anak saya, tanya nazarudin dengan perasaan tetap cemas campur aduk dengan kegembiraan ? Selamat ya pak, anak bapak lahir dengan selamat dan kondisinya sangat sehat, jawab bidan.

Mendapat jawaban dari bidan, nazarudin pun tersenyum bahagia sambil mengucapkan doa syukur atas kelahiran anak pertamanya ini. namun kegembiraan itu tiba-tiba sirna ketika bidan berkata, tapi ? tapi kenapa suster tanya nazarudin, kaget mendengar kata bidan tersebut ? saya minta maaf pak, istri bapak tidak bisa kami selamatkan, saya minta agar bapak tabah dan mendoakan agar istri bapak tenang di alam sana, jawab bidan.

Dunia seakan berputar ketika nazarudin mendengar penjelasan dari bidan, tanpa sadar, nazarudin menangis lepas, bibirnya bergetar dan badannya langsung lemas melihat kenyataan bahwa istri yang dicintainya meninggal dunia.

Maaf pak, kata bidan ? baru kali ini saya melihat kejadian yang sangat luar biasa ini, ujar bidan ? Nazarudin langsung kaget dan heran mendengar penjelasan bidan tersebut ???? kembali bidan menjelaskan, bahwa selama ini, rumah bersalin ini tidak pernah memakai pengharum ruangan, tapi tak lama setelah istri bapak meninggal dunia, ruangan tempat bersalin menjadi sangat harum dan kami semua kaget setelah menyadari, ternyata bau harum itu berasal dari jasad istri bapak, ujar bidan menambahkan ceritanya ?

Mendadak nazarudin terdiam dan merinding bulu romanya bercampur haru menyadari kalau keharuman itu terpancar dari jenazah istrinya, air matanya pun berhenti mengalir dan berganti dengan senyum penuh keharuan dan kebahagian.

Kembali bidan bertanya, maaf ya pak, mungkin ini pertanda baik, tampaknya istri bapak adalah seorang istri yang sangat baik, kami semua yang menyaksikan juga heran kenapa bisa begitu, ujar bidan yang juga ikut meneteskan air mata karena terharu.

Nazarudin ketika mendengar perkataan bidan, terlihat diam dan menyadari sesuatu harum itu seperti…..ujar nazarudin terputus karena tiba-tiba, hartati istrinya terbangun sambil berteriak dan mengangkat jari telunjuknya ''ini semua berkat MOLTO ULTRA, wanginya tahan lama meskipun sudah berhari-hari ujar hartati sambil mengeluarkan satu sachet MOLTO ULTRA dari dalam saku bajunya

Seketika Nazarudin dan Bidan berteriak kegirangan dan langsung jungkir balik sambil bilang WAAAOU serius banget bacanya bro :D

19 April 2013 by Admin · 0

18 April 2013

47. Sedih Part 1

Segalanya berawal ketika saya masih berumur 6 th.

Ketika saya sedang bermain di halaman rumah saya di California, saya bertemu seorang anak laki2. Dia seperti anak laki2 lainnya yg menggoda saya dan kemudian saya mengejarnya dan memukulnya. Setelah pertemuan pertama dimana saya memukulnya, kami selalu bertemu dan saling memukul satu sama lain di batas pagar itu. Tapi itu tidaklah lama. Kami selalu bertemu di pagar itu dan kami selalu bersama. Saya menceritakan semua rahasia saya. Dia sangat pendiam... dia hanya mendengarkan apa yg saya katakan. Saya menganggap dia enak diajak bicara dan saya dapat berbicara kepadanya ttg apa saja. Di sekolah, kami memiliki teman2 yg berbeda tapi ketika kami pulang ke rumah, kami selalu berbicara ttg apa yg terjadi di sekolah. Suatu hari, saya bercerita kepadanya ttg anak laki2 yg saya sukai tetapi telah menyakiti hati saya.... Dia menghibur saya dan mengatakan segalanya akan beres. Dia memberikan kata2 yg mendukung dan membantu saya utk melupakannya. Saya sangat bahagia dan menganggapnya sebagai teman sejati. Tetapi saya tahu bahwa sesungguhnya ada yg lainnya dari dirinya yg saya suka. Saya memikirkannya malam itu dan memutuskan kalau itu adalah rasa persahabatan.

Selama SMA dan semasa kelulusan, kami selalu bersama dan tentu saja saya berpikir bahwa ini adalah persahabatan. Tetapi jauh di lubuk hati, saya tahu bahwa ada sesuatu yg lain. Pada malam kelulusan, meskipun kami memiliki pasangan sendiri2,sesungguhnya saya menginginkan bahwa sayalah yg menjadi pasangannya. Malam itu, setelah semua orang pulang, saya pergi ke rumahnya untuk mengatakannya.

Malam itu adalah kesempatan terbesar yg saya miliki tapi saya hanya duduk di sana dan memandangi bintang bersamanya dan bercakap2 tentang cita2 kami. Saya melihat ke matanya dan mendengarkan ia bercerita ttg impiannya. Bagaimana dia ingin menikah dan sebagainya.

Dia bercerita bagaimana dia ingin menjadi orang kaya dan sukses. Yg dapat saya lakukan hanya menceritakan impian saya dan duduk dekat dengan dia. Saya pulang ke rumah dgn terluka krn saya tidak mengatakan perasaan saya yg sebenarnya. Saya sangat ingin mengatakan bahwa saya sangat mencintainya tapi saya takut. Saya membiarkan perasaan itu pergi dan berkata kepada diri saya sendiri bahwa suatu hari saya akan mengatakan kepadanya mengenai perasaan saya.

Selama di universitas, saya ingin mengatakan kepadanya tetapi dia selalu bersama2 dengan seseorang. Setelah lulus, dia mendapatkan pekerjaan di New York. Saya sangat gembira untuknya, tapi pada saat yg sama saya sangat bersedih menyaksikan kepergiannya. Saya sedih krn saya menyadari ia pergi utk pekerjaan besarnya. Jadi... saya menyimpan perasaan saya utk diri saya sendiri dan melihatnya pergi dgn pesawat.

Saya menangis ketika saya memeluknya krn saya merasa seperti ini adalah saat terakhir.

Saya pulang ke rumah malam itu dan menangis. Saya merasa terluka krn saya tidak mengatakan apa yg ada di hati saya. Saya memperoleh pekerjaan sbg sekretaris dan akhirnya menjadi seorang analis komputer. Saya sangat bangga dgn prestasi saya.

Suatu hari saya menerima undangan pernikahan. Undangan itu darinya. Saya bahagia dan sedih pada saat yg bersamaan. Skr saya tahu kalau saya tak akan pernah bersamanya dan kami hanya bisa menjadi teman. Saya pergi ke pesta pernikahan itu bulan berikutnya. Itu

adalah sebuah peristiwa besar.Saya bertemu dgn pengantin wanita dan tentu saja juga dengannya.

Sekali lagi saya merasa jatuh cinta. Tapi saya bertahan agar tidak mengacaukan apa yg seharusnya menjadi hari paling bahagia bagi mereka. Saya mencoba bersenang2 malam itu, tapi sangat menyakitkan hati melihat dia begitu bahagia dan saya mencoba untuk bahagia menutupi air mata kesedihan yg ada di hati saya. Saya meninggalkan New York merasa bahwa saya telah melakukan hal yg tepat. Sebelum saya berangkat... tiba2 dia muncul dan mengucapkan salam perpisahan dan mengatakan betapa ia sangat bahagia bertemu dgn saya. Saya pulang ke rumah dan mencoba melupakan semua yg terjadi di New York. Kehidupan saya harus terus berjalan.

Tahun2 berlalu... kami saling menulis surat dan bercerita mengenai segala hal yg terjadi dan bagaimana dia merindukan utk berbicara dgn saya. Pada suatu ketika, dia tak pernah lagi membalas surat saya. Saya sangat kuatir mengapa dia tidak membalas surat saya meskipun saya telah menulis 6 surat kepadanya...

Ketika semuanya seolah tiada harapan, tiba2 saya menerima sebuah catatan kecil yg mengatakan : "Temui saya di pagar dimana kita biasa bercakap2" Saya pergi ke sana dan melihatnya di sana. Saya sangat bahagia melihatnya tetapi dia sedang patah hati dan bersedih.

Kami berpelukan sampai kami kesulitan utk bernafas. Kemudian ia menceritakan kepada saya ttg perceraian dan mengapa dia tidak pernah menulis surat kepada saya. Dia menangis sampai dia tak dapat menangis lagi...Akhirnya kamu kembali ke rumah dan bercerita dan tertawa ttg apa yg telah saya lakukan mengisi waktu. Akan tetapi, saya tetap tidak dapat mengatakan kepadanya bagaimana perasaan saya yg sesungguhnya kepadanya. Hari2 berikutnya... dia gembira dan melupakan semua masalah dan perceraiannya.

Saya jatuh cinta lagi kepadanya. Ketika tiba saatnya dia kembali ke New York, saya menemuinya dan menangis.Saya benci melihatnya harus pergi. Dia berjanji utk menemui saya setiap kali dia mendapat libur. Saya tak dapat menunggu saat dia datang shg saya dpt bersamanya. Kami selalu bergembira ketika sedang bersama. Suatu hari dia tidak muncul sebagaimana yg telah dijanjikan. Saya berpikir bahwa mungkin dia sibuk. Hari berganti bulan dan saya melupakannya. Suatu hari saya mendapat sebuah telepon dari New York. Pengacara mengatakan bahwa ia telah meninggal dlm sebuah kecelakaan mobil dlm perjalanan ke airport. Hati saya patah. Saya sangat terkejut akan kejadian tersebut.

Skr saya tahu... mengapa ia tidak muncul hari itu.

Saya menangis semalaman. Air mata kesedihan dan kepedihan. Bertanya2 mengapa hal ini bisa terjadi terhadap seseorg yg begitu baik spt dia ? Saya mengumpulkan barang2 saya dan pergi ke New York utk pembacaan surat wasiatnya. Tentu saja semuanya diberikan kepada keluarganya dan mantan istrinya.

Akhirnya saya dapat bertemu dengan mantan istrinya lagi setelah terakhir kali saya bertemu pada pesta pernikahan. Dia menceritakan bagaimana mantan suaminya. Tapi suaminya selalu tampak tidak bahagia. Apapun yg dia kerjakan... tidak bisa membuat suaminya bahagia spt saat pesta pernikahan mereka.

Ketika surat wasiat dibacakan, satu2nya yg diberikan kepada saya adalah sebuah diary. Itu adalah diary kehidupannya. Saya menangis karena itu diberikan kepada saya. Saya tak dapat berpikir... Mengapa ini diberikan kepada saya? Saya mengambilnya dan terbang kembali ke California. Ketika saya di pesawat, saya teringat saat2 indah yg kami miliki bersama. Saya mulai membaca diary itu. Diary dimulai ketika hari pertama kami berjumpa. Saya terus membaca sampai saya mulai menangis. Diary itu bercerita bahwa dia jatuh cinta kepada saya di hari ketika saya patah hati. Tapi dia takut utk mengatakannya kepada saya.

Itulah sebabnya mengapa dia begitu diam dan mendengarkan segala perkataan saya. Diary itu menceritakan bagaimana dia ingin mengatakannya kepada saya berkali2, tetapi takut. Diary itu bercerita ketika dia ke New York dan jatuh cinta dgn yg lain. Bagaimana dia begitu bahagia ketika bertemu dan berdansa dengan saya di hari pernikahannya. ia berkata bahwa ia membayangkan bahwa itu adalah pernikahan kami.

Bagaimana dia selalu tidak bahagia sampai akhirnya harus menceraikan istrinya. Saat2 terindah dalam kehidupannya adalah ketika membaca huruf demi huruf yg saya tulis kepadanya.

Akhirnya diary itu berakhir dengan tulisan, "Hari ini saya akan mengatakan kepadanya kalau saya mencintainya. "

Itu adalah hari dimana dia terbunuh. Hari dimana pada akhirnya saya akan mengetahui apa yg sesungguhnya ada dlm hatinya.
____________________________________________________________________________

Pesan moral yg ada dari cerita tsb :

Jika engkau mencintai seseorang, "JANGAN TUNGGU ESOK HARI UNTUK MENGATAKAN KEPADANYA"

karena esok hari itu... mungkin takkan pernah ada...;(

18 April 2013 by Admin · 1

16 March 2013

45. Kisah Mengharukan Kasih Tak Sampai

"Dulu aku memang pernah bersalah kepadamu. Tapi aku sangat menyayangimu. Simpan surat ini baik-baik. Anggap saja semua tidak pernah terjadi."

lalu pria itu pergi meninggalkan pelaminan itu tanpa menoleh kebelakang. Semua keluh kesahnya sudah terlepas. Begitu pula orang yang dicintainya.

1 bulan sebelumnya 23-mey-2013.

Terjadi pertengkaran melalui telepon genggam. Robert mati-matian menjelaskan alasannya, kenapa dia tidak bisa menemui kekasihnya yang berada di indonesia. Ayu saat itu sedang berulang tahun yang ke 20 tahun. Tanpa pendamping seorang kekasih, rasanya ada yang hilang disaat
ulang tahunnya. Robert pun tidak mungkin meninggalkan kuliah kedokterannya di australia. Tapi dia tidak tega menolak permintaan kekasih tercinta. Benar- benar sebuah Dilema berat yang
mendera membuat Robert harus memilih satu keputusan.

Apalagi acara pesta ulang tahun Ayu yang ke 20 itu, sengaja dirayakan untuk sekalian meresmikan pertunangan mereka yang sudah lama direncanakan. Belum lagi saat itu, Robert sudah kehabisan dana keperluan kuliahnya yang dikirim dari orang tuanya. Maklum, namanya orang pacaran, pasti butuh sarana komunikasi yang juga memerlukan biaya. Akhirnya Robert terpaksa tinggal di australia.

3 hari lamanya Ayu tidak mengaktifkan telponnya. Ratusan SMS tidak satu pun dibalasnya. Sudah tentu isi smsnya berupa kata "maaf..maaf.. dan maaf.." yang di kirim kan oleh Robert
pacarnya. 5 hari berikutnya, Robert mendapat kiriman uang dari ortunya. Seperti biasa, sedikit uang itu dipake buat beli pulsa untuk menghubungi Ayu di indonesia sana. Walau pun hubungan mereka lebih sering berkomuni kasi di jejaring sosial, tapi rasanya tidak senikmat berkomunikasi dengan cara
telpon-telponan.

Kring..!!

Telpon pun diangkat. Baru saja Robert
berkata hallo, Ayu langsung menjawab
''kita putus'' dan di iringi dengan suara
tut...tut...tut....

Tentu saja Robert sangat kaget dan
rasa gelisah langsung menyerang
pikiran Robert. Hatinya tak tenang dan
GALAU pun menari-nari di benaknya
setelah mendengar keputusan dari
pacarnya.

Memang benar kata orang. Cinta itu
bikin mabuk kepayang. Apa pun akan
dilakukan untuk yang tersayang.
Tanpa pikir panjang, robert segera
pergi ke bandara. Dan terbang menuju
indonesia.

Pagi buta rumah kediaman Ayu pun  heboh dengan suara pintu yang di ketok-ketok, berbunyi tanpa henti. Robert memanggil-manggil Ayu. Tak menyangka di iringi rasa bahagia dan juga rindu, ternyata Robert langsung datang setelah Ayu minta putus. Namun rasa sakit hati Ayu terhadap
robert kian dalam. Dia sudah mengecewakan hatinya. Ayu berdiam diri membisu tak menjawab dari dalam rumahnya. Berjam-jam robert menunggu diluar, berjam-jam itu pula Ayu sembunyi didalam rumahnya tanpa adanya suara.

Harapannya bertemu kekasih tercinta terhalang pintu rumah sebagai
pembatas. Pengorbanannya sia-sia dan Robert pun kembali pergi menuju australia dengan hasil yang sangat tidak memuaskan.

1 bulan kemudian.
Ayu tidak bisa dihubungi lagi. Setiap kali robert menelponnya, setiap kali itu pula operator berkata bla.. bla.. bla.. Hingga terdengar kabar di dunia maya dari situs jejaring sosial. "Ayu akan segera menikah dengan seorang anak pengusaha"

hati Robert bergemuruh membaca laporan dinding jejaring sosial itu. Dia tidak rela. Emosinya pun seakan-akan langsung meledak. Akal sehat pun mulai tak terkontrol. Lagi-lagi robert memutuskan pulang kembali ke indonesia. Sesampainya di indonesia, robert langsung kerumah Ayu.

"oos...my...ghost...!!"
janur kuning tidak lagi lurus. Ayu
tengah bersanding duduk
dipelaminan. Sedangkan Robert,
duduk menangis didepan gerbang.

Sedang asyik menangis, ayah Ayu datang menghampiri robert. "kalau kamu mencintai anak saya,
lepaskan dia. Bebaskan dia dari fikiranmu. Karna itu akan membuat hidupnya bahagia bersama suaminya. Kini semuanya sudah terlambat. Yang harus kamu lakukan hanya itu. Maafkan
om.. Om tidak bisa mengubah semua ini. Lakukan perintah om.. Untuk orang yang kamu cintai. Bersikaplah ceria dihadapannya." begitulah nasehat dari ayah Ayu yang membuat Robert berhenti menangis. Robert berdiri. Dia berjalan menuju kepalaminan dengan hati yang tak menentu. Diatas pelaminan, Robert mengucapkan selamat untuk kedua mempelai dengan menyembunyikan isi hati sembil menyelipkan sepucuk surat kepada Ayu di saat bersalaman.

Robert pun kembali keaustrali dengan segala kekalahan. Oh tidak. Tapi dengan segala perjuangan. Dia bukan kalah. Cuma saja, dia telat bergelut dengan waktu.

Malam harinya. Disebuah stasiun TV swasta, dalam berita mengabarkan, "berita duka. Telah terjadi kecelakaan pesawat terbang boing 3315classic. Dengan nomer penerbangan 368 jurusan indonesia australia. Penyebab kecelakaan dikarenakan, pecahnya ban depan pesawat diketinggian 3000 kaki yang menyebabkan pesawat terbang oleng kekiri dan jatuh diwilayah tengah laut lingkar selatan sektor 23.985,00 dengan korban jiwa 50 orang tewas diantaranya ROBERT IRSHAM

Singkat cerita.
40 hari setelah kecelakaan pesawat
naas tersebut.
Ayu kembali teringat akan mendiang
Robert mantan pacarnya. Setelah
kepergian almarum Robert ke alam
baka, Ayu merasakan hari-harinya
begitu sepi. Meski pun dia sudah
bersuami, tapi tanpa Robert, hidupnya
serasa hampa. Ayu sangat merindukan
Robert. Rindu akan canda tawa dan
rayuan gombal ala Robert.
Ayu menghampiri komputernya untuk
membuka lagi kenangannya di jejaring
sosial bersama Robert dahulu. Semua
kiriman dinding dari Robert di jejaring
sosial membuat Ayu semakin rindu
kepada Robert. Komentar-komentar
dari Robert pun di baca ulang dan
membiat Ayu tertawa disertai derai air
mata kerinduan.

Iseng-iseng ayu membuka akun
dinding Robert dan mengetik sebuah
kata.

''engkau adalah kenangan terindah
yang pernah aku miliki. Aku sangat
merindukanmu. Apakah kamu bisa
merasakan itu..?'' Ayu pun makin
menangis.

''aku bisa merasakannya sayang..''

ASTAGA..!

Kirimannya dibalas. Dan itu dari
Robert.

''siapa kamu..? Bukankah kamu sudah
meninggal..?'' balas Ayu berkomentar
di sertai rasa kaget.

''yee.. Biasa aja kalee..! Mentang-
mentang aku sudah mati. Kan ada XL
hot rod 3G plus. Jaringannya kuat
meskipun di dalam kuburan. Jadi aku
tetep bisa onlen deh.'' balas Robert
dengan tulisan biru.

Hahahahahahahaha :D

=Eeitz.. Kalo udah baca, jangan lupa tinggalkan komentar n Vote nya.

16 March 2013 by Admin · 0

15 March 2013

44. Cerita Mengharukan Sebuah Do'a Untuk Kekasih

Cerita malam minggu sobat :)
happy weekend sahabat FPCM

Oleh Nurucian Setyowati

Langit sore itu begitu indah, berwarna jingga dan sepasang burung pun menari indah di langit. Namun hati ku masih terasa risau karna Rino belum juga membalas SMS ku. Rino memang bukan lah kekasih ku tapi juga bukan teman atau sahabat ku. Aku dan Rino menjalani hubungan tanpa status semenjak kita putus pada tanggal 27 November 2011 lalu. Tapi aku dan Rino saling mencintai dan menyayangi layaknya sepasang kekasih.

Belakangan ini hubungan ku dan dia memang agak merenggang dikarnakan ia cemburu pada sepupu ku dan karna sikap ku yang tak ingin berkomitmen dengan hubungan kami. Dan yang aku tahu dia pun sedang dekat dengan seorang murid SMP negri yang ada di Depok yang bernama Shifa.

Jam sudah menunjukan pukul tujuh malam tapi tidak ada SMS darinya sama sekali. Aku masih menanti balasan darinya. Aku berfikir mungkin ia sudah memiliki kekasih baru sehingga ia enggan membalas SMS ku. Dan pada pukul setengah delapan malam ia akhirnya membalas sms ku dengan jawaban seperti ini:
“Sayang, maaf baru bales. Tadi aku lagi sibuk. Sayang kamu lagi apa? Hehe yang aku sayang banget sama kamu. Sayang aku mohon yah kamu jangan tinggalin aku lagi. Jangan berpaling lagi yah dari aku, walau aku suka ngeselin. Hehe ”

Perasaan ku pun sedikit lega saat membaca SMS dari Rino. Mataku pun seakan mulai terasa begitu berat. Akhirnya aku pun tertidur. Dan saat aku tertidur aku bermimpi bahwa ternyata Rino dan Shifa telah berpacaran semenjak tanggal 5 Januari kemarin. Aku pun terbangun dari tidur ku dan aku pun menangis karna merasa takut kehilangan Rino dan mimpi itu jadi kenyataan.

Pada saat aku ingin sarapan pagi aku membaca SMS dari Rino yang ingin mengubah status berhubungannya di facebook. Karna semenjak saat kami putus kami belum mengganti status berhubungan kami menjadi lajang. Tapi ternyata setelah ku lihat di facebook ternyata setatus hubungannya bukanlah berubah menjadi lajang tetapi berubah menjadi berpacaran dengan Shifa. Aku pun tak dapat berkata apa- apa, dada ku terasa sangat sesak, air mata ku pun berderai. Betapa tidak, ia berkata pada ku bahwa ia tak ingin aku berpaling darinya. Tapi apa yang ia lakukan pada ku, ia malah berpaling dari ku. Hari itu kini menjadi hari yang tak kan terlupakan selama hidup ku, tanggal 7 Januari 2012. Aku pun hilang arah saat itu. Aku tak bisa menahan kesedihan ku, bagai teriris sembilu hati ini. Mengapa mimpiku harus menjadi kenyataan, aku tahu aku salah, tapi mengapa ia tak pernah mengatakan apa yang ia inginkan padaku hingga ia tak perlu meninggalkan ku. Hari itu aku menjadi tak karuan apa lagi saat itu kesehatan ku sedang kurang baik.

Aku begitu tak kuasa menerima kenyataan yang terjadi, orang yang paling ku sayangi dan kucintai tega berbuat seperti ini, di saat aku mencoba memperbaiki keadaan. Aku tak pernah sedikit pun membagi cinta ku untuknya, walau aku pernah mendua demi apapun itu semua bukan karna aku mencintai orang itu tapi karna aku ingin membuat orang itu bisa menjadi kekasih sahabat ku. Namun kini yang kurasakan hanyalah pedih di hati. Semua ucapanya yang bagai angin surga hanyalah semu.

Aku termenung di depan jendela kamar ku sore itu, berulang kali ku lihat handphone ku tapi tak ada SMS satupun dari Rino. Ku lihat sepasang burung yang biasa terbang bersama kini hanya sendiri di atas atap rumah tetangga ku. Sore yang awalnya cerah pun kini berganti menjadi badai. Dan aku pun hanya terdiam di sudut kamar ku. Tak ada lagi kini orang yang memperdulikan ku. Hanya suara rintik hujan dan denting jam yang menemani ku.

Malam ini adalah malam bulan purnama, bintang pun berkeling indah, seakan menghibur ku dan mengajak ku tersenyum dan melupakan semua kesedihan ku. Tapi keindahan malam itu tak sama sekali mengubah kekacauan hati ku. Aku bagai orang yang kehilangan akal sehatku, terkadang aku tersenyum- senyum sendiri ketika membayangkan saat aku dan Rino masih bersama, tapi aku bisa menangis hingga terisak- isak ketika aku menyadari keadaan ku sekarang. Malam itu aku mengenakan pakaian terbaik ku, dan aku berhias diri di depan cermin, aku merias diri ku dengan sangat anggun layaknya sang putri yang ingin pergi kepesta dansa bersama sang pangeran di malam yang indah. Saat ku melihat ke cermin aku melihat Rino berdiri di belakang ku. Aku pun berdiri dan menatapnya.
“Sayang,” Kataku pada Rino. Dan Rino pun tersenyum dengan indahnya.
“Kamu di sini yang? Yang, bagaimana dengan penampilan ku, aku cantik tidak?” tanya ku padanya dengan penuh haru.
“Iya sayang kamu cantik sekali?” katanya padaku dengan lembut.

Aku pun bahagia sekali mendenganrnya. Mata ku pun bekaca- kaca menatap wajahnya yang indah dan rupawan. Ketika aku hendak memeluknya tiba-tiba ia hilang bagai asap yang di hembus angin. Dan aku pun tersadar bahwa semua itu hanya halusinasi ku, semua itu tak mungkin menjadi kenyataan, dan kini yang tersisa hanya kesedihan, dan penyesalan serta kekecewaan ku saja. Jangankan iya datang menghampiri ku, smsku pun tak sama sekali di respon olehnya. Taukah ia disana disini kuterluka karna sikapnya. Rasanya aku terjatuh dan tak dapat bangkit kembali. Aku pun membenamkan wajah ku di bantal dan aku pun tertidur dalam tangis ku. Terkadang sekilas terlintas di dalam fikiranku bahwa aku harus membencinya karna ia telah menyakitiku. Tapi apadaya diriku tak mampu untuk membencinya.

Sinar sang surya pun masuk melalui celah- celah tirai kamar ku dan menyambut ku pagi itu. Rino yang biasa menyapa setiap pagi ku lewat sms kini telah tak perduli lagi pada ku. Dan aku pun mulai sadar bahwa aku tak boleh terlarut dalam kesedihan ku. Walau perih terasa aku harus belajar melepaskannya. Di dalam tangis ku aku berdoa pada Tuhan, ya Tuhan jika berkenan ku meminta aku berharap semoga Rino bisa lebih bahagia dengan kekasihnya yang baru, dan ampuni hamba mu ini yang begitu berdosa, aku merindukan sesuatu yang bukan milik ku, tapi ya Tuhan, jika iya memang jodoh ku kembalikan ia dalam peluk ku dalam cinta yang sempurna, namun jika ia bukan jodoh ku bantu aku melupakannya, bantu aku ya Tuhan untuk mengikhlaskanya, pertemukan dan jodohkan aku dengan orang yang bisa membahagiakan ku dan menjadi yang terbaik untuk ku dan tak akan lagi menyakiti ku.

....●SEKIAN●....

Semoga bisa mengambil hikmahnya, LIKE BAGIKAN :)

15 March 2013 by Admin · 0

14 March 2013

43. Kisah Mengharukan Kekasihku Daniel

Hallo sahabat FP CM maaf gak update lama nie :D. Nie permintaan dari saudara FPCM yang ingin lihat posting cerita baru (@enrique eglesess....)

( Kisah Kekasihku Daniel adalah sebuah kisah tersedih yang diangkat dari kisah nyata cinta Angel terhadap Daniel, kisah ini menjadi cerita online terpopuler yang dibaca lebih dari 150.000 orang di kompasiana, kaskus.

dan , facebook.twitter,blogdetik. Kekasihku Daniel berkisah tentang seorang cowok bernama Daniel yang mencintai Angel dan melakukan apapun untuk Angel dalam hidupnya, sayangnya Angel hanya melihat Daniel sebagai sahabat disaat dia sedih hingga akhirnya merasa takut ketika Daniel mengutarakan cinta kepadanya. Disaat adik Angel krisis, Daniel menjadi pahlawan mendonorkan darahnya hingga tak sadar membuat dirinya sendiri mengalami kecelakaan hebat, Angel yang tidak pernah tau Daniel adalah donor adiknya, tidak pernah tau Daniel telah sekarat, bahkan ketika tau Daniel adalah donor adiknya hatinya tidak tergerak dan peduli, hingga akhirnya daniel benar-benar menghilang dalam hidupnya, ia baru menyesal. Daniel adalah sahabat yang hadir dalam hidupnya sebagai kisah terindah dan tak pernah berharap cinta tulus selain persahabatan abadi. ketika sadar angel tidak mungkin jadi miliknya. Angel menyesal banget ketika ditinggalkan dan terlambat, Daniel menghilang untuk selamanya.

satu hal yang sulit kulupakan tentang kamu adalah
saat kau hadir dalam hidupku untuk ada
satu hal yang sulit kulepaskan tentang kamu adalah
saat kau berkorban untuk hidupku untuk ada
satu hal yang tak mungkin kuhapuskan tentang kamu adalah
saat kau menerima bunga ini sebagai perpisahan kita.
aku tau, sulit bagimu untuk membagi hatimu.
aku tau, aku hanya datang disaat kamu bimbang
aku tau, aku hanya ada bagimu saat kau butuhkan
tapi aku tidak pernah merasa menyesal
karena cintamu
tapi aku tidak pernah merasa kecewa
karena harus berpisah
aku hanya sulit melupakan dirimu,
bukan cintamu.
karena dengan dirimu lah aku merasa bahagia.
kekasihku daniel
saat terindah dalam hidupku adalah bersamamu
saat tersedih dalam hidupku adalah kehilanganmu
andai kelak kau kembali lagi padaku
aku tau saat itulah aku telah mengerti tentang kamu sepenuhnya.
andai kelak kau kembali lagi padaku
berjanjilah hatimu telah penuh dengan keinginan
untuk kebahagiaan kita selamanya
walau di dunia selanjutnya yang mempertemukan kita
agnes davonar

Begitu banyak bagian dari kita yang indah hingga aku tak sadar kisahmu telah melahirkan sejuta air mata dan inspirasi dalam hidup sebagian orang. Daneil, mungkin sulit bagiku untuk melupakan kamu. Tapi berpisah denganmu adalah hal yang terbaik dibelikan Tuhan untuk kita.
Kau tau, saat aku harus memberikan bunga ini kepadamu. Ada satu hal yang tak ingin aku lupakan saat itu, “ Kalau bunga ini kuberikan sebagai ungkapan terima kasih telah hadir dalam hidupku”
Kau tau, saat kau bimbang untuk memberikan isi hatimu padaku. Aku hanya bisa mengetuk pintu hatimu untuk tidak melepaskan aku, tapi aku sulit dan merasa telah memberikan hal buruk dalam hidupmu.

Daniel, aku tau kau mungkin kini telah lupa akan segala yang pernah ada dalam hidup kita.
Daniel, aku tau kau mungkin kini, telah bahagia dengan Tuhan disampingmu bersama jiwa lain yang telah kau pilih.

Tak ada yang lebih membahagiakan ketika kisahmu berhasil membuat ribuan air mata mengenangmu untuk sebagai pria yang indah bagi setiap orang yang membacanya.
Daniel semoga saja, kau bisa kembali dalam hidupku.
Karena aku sungguh ingin kau tau.

Aku sangat mencintaimu walau itu belum sempat kukatakan padamu.
Semoga puisi ini menjadi hal terindah yang bisa kusimpan dalam hatiku untukmu.

Semoga menghibur dan bermanfaat :) LIKE BAGIKAN 

14 March 2013 by Admin · 0

12 March 2013

41. Cerita Mengharukan Aku Terus Berlari di Kegelapan Malam

Diceritakan, Rukmini yang berada di rumah Abdullah merasa sangat terkekan dan tidak betah. Di samping gaji yang diterimanya tidak sesuai dengan perjanjian, ia pun sering dimarahi, disiksa, bahkan dilecehkan. Bertahankan Rukmini dengan keadaan itu? Inilah akhir kisahnya yang ditulis Kuswari. Semoga dapat dijadikan cerminan.

Rumah istri muda Abdullah sangat besar berlantai tiga. Aku di rumah itu sendirian sebagai pembantu rumah tangga. Pekerjaanku sangat berat, apalagi di rumah itu ada 7 orang anaknya yang selalu minta dilayani. Ini membuat aku benar-benar kelelahan. Pekerjaanku tidak sesuai dengan gaji yang kuperoleh. Aku hanya menerima satu juta lima ratus ribu rupiah, padahal dalam perjanjian dengan perusahaan akan menerima dua juta.

Aku tidak banyak protes, aku terima saja uang sebesar itu meski sangat mendongkol. Aku mencoba untuk bersabar dan tidak banyak bicara, bekerja seperti biasa. Namun yang membuat aku cemas dan khawatir adalah kelakuan Husen yang memperlihatkan gelagat tidak baik. Husen pernah beberapa kali masuk ke dalam kamarku di tengah malam, di saat di rumah sedang tidak ada siapa-siapa. Aku berontak dan melawan sekuat tenaga.

Aku hampir saja putus asa menghadapi lelaki yang sudah kemasukan setan. Aku melawan dengan tangan yang meronta-ronta serta kaki yang menendang. Namun ia bisa menghindar.
v Husen tidak mau melepaskan buruannya begitu saja, apalagi dia tahu bahwa badanku kecil sehingga semakin bernafsu untuk menaklukkanku. Tenaga Husen memang kuat.

Kulihat matanya dan wajahnya memerah, dia seolah kucing kelaparan yang akan menerkam seekor tikus. Napasnya ngos-ngosan dan jantungnya berdetak kencang, pertanda nafsu setannya sedang bergemuruh dalam dadanya.

Aku meronta dan menjerit-jerit saat Husen semakin ganas merangkulku dan memaksa aku melayani nafsu setannya. Aku hampir terdesak, tenaganya begitu kuat dan tak sebanding denganku. Napasku sudah sesak, aku sudah pasrah menghadapi tekanan Husen yang begitu kuat. Aku berusaha untuk melepaskan diri. Mendadak aku mempunyai kekuatan ketika kakiku berontak, menendang alat vital Husen sekeras-kerasnya. Dia berteriak kesakitan, matanya mendelik menahan sakit.

Segera saja aku berdiri saat melihat Husen meringgis. Aku bergegas lari keluar kamar. Untung saja, kamar tidak dikunci sehingga aku bisa leluasa keluar kamar.

Tanpa pikir panjang aku segera saja keluar rumah di tengah malam. Aku sudah tidak memedulikan nasib yang kelak akan menimpa diriku. Lebih baik segera melarikan diri, keluar dari rumah setan yang akan membahayakan diriku. Aku bertekad akan pulang kampung, yang penting aku selamat. Syukur kalau aku bisa bekerja lagi, namun nampaknya aku tidak ingin lagi bekerja di Arab. Aku benar- benar kapok menjadi pembantu. Lebih baik hidup di kampungku sendiri, meski paspasan tetapi aku tidak merasa tertekan.

Aku berlari meninggalkan rumah majikan. Suasana masih gelap di sekelilingku, namun aku tidak merasa takut, sebab sejak beberapa hari yang lalu aku sebenarnya sudah nekat untuk keluar dari rumah majikan. Aku benarbenar merasa berada di dalam neraka jahanam.

Kehidupaku merasa terancam. Aku sama sekali tidak ingin kembali rumah yang terkutuk itu. Aku ingin pulang ke kampung halaman, aku ingin hidup sebagaimana layaknya gadis-gadis yang ada di kampungku.

Ditolong mahasiswa

Aku terus melangkahkan kaki di sebuah daerah yang sangat sepi. Ketika aku sedang terus berjalan, tiba-tiba aku terkejut sebab di depan ada dua orang lelaki yang sejak tadi mengawasiku. Aku takut menghadapi orang yang baru kukenal, apalagi keadaan yang sepi.

Aku hanya bisa berdoa dan pasrah menghadapi dua orang lelaki yang tidak aku kenal. "Kamu mau kemana?" tiba-tiba salah seorang diantara mereka bertanya dengan bahasa Indonesia, tentu saja aku bahagia, berarti orang ini sama-sama berasal dari Indonesia.

"Tolonglah, Pak. Aku mau kabur dari rumah majikan, mereka sangat jahat dan akan memperkosaku," kataku memelas dan berderai air mata.

"Allahu Akbar!" teriak salah seorang lagi seraya mendekatiku dan menggelengkan kepada manakala melihat mukaku yang bengkak bekas pukulan majikan.

"Kami juga tenaga kerja Indonesia yang sama-sama sedang mencari nafkah di negeri Arab ini, kami kebetulan di sini sedang belajar," ujarnya.

Aku gembira mendengar keduanya yang ternyata mahasiswa yang berasal dari Indonesia. Mereka rupanya kasihan melihatku, lalu berusaha membantuku dan membawa aku ke KBRI.

Berkali-kali aku mengucapkan terima kasih atas kebaikan dua orang lelaki yang berasal dari Jawa Timur itu. Mereka pun memberi nasihat agar aku pulang saja ke Indonesia, sebab bekerja di Arab sebagai pembantu banyak risikonya. Aku mengangukkan kepala akan menuruti apa yang mereka ucapkan.

Rupanya di KBRI tidak hanya aku yang mengalami tindakan yang tidak senonoh itu.

Beberapa orang pembantu lain pun mengalami nasib yang sama, bahkan ada yang lebih parah dariku. Aku menarik napas panjang, beruntung aku sudah berada di KBRI sehingga aku bisa mempersiapkan diri untuk pulang kampung. Pihak kedutaan mempunyai perhatian terhadap kasus yang dihadapi olehku, maka mereka berusaha untuk membantu.

Untuk sementara aku tinggal di KBRI sambil menunggu kepulangan ke Indonesia. Aku berterima kasih atas pelayanan yang diberikan mereka yang sangat perhatian sekali dan berkeinginan untuk membantuku.

Banyak hikmah yang kuperoleh selama aku berada di KBRI, sebab berbagai masalah tenaga kerja wanita maupun laki-laki, ada saja yang melaporkan ke kedutaan. Berbagai masalah muncul yang sebagian besar menimpa kaum perempuan.

Beberapa orang yang tinggal bersamaku, ternyata mengalami kasus yang jauh lebih mengerikan, ternyata temanku satu kamar itu diperlakukan bagaikan binatang oleh majikan di Arab.Bahkan dia telah melahirkan seorang bayi akibat pemerkosaan yang dilakukan oleh majikannya. Aku hanya berurai air mata ketika mendengar kisahnya yang sangat memilukan dan menyentuh hati. Semoga tidak ada lagi TKW yang diperlakukan bagaikan binatang.

(Tamat)

Semoga Bermanfaat Bagi kita yang berfikir :)

12 March 2013 by Admin · 0

10 March 2013

39. Cerita Mengharukan Ali

Mungkin sahabat FP CM sesekali sering berkhayal tentang dirinya yang disayangi ataupun yang dicintai. Sampai-sampai khayalan itupun kadang berubah menjadi nyata sesaat bergulirnya waktu. Diceritakan "!!Sebut saja namanya "Ali" . Tepatnya waktu dia pun merenungi dirinya sambil merebahkan badannya dikamar kecilnya.

Sesekali dia berfikir untuk mendapatkan hati wanita yang dia cintai. Kini diapun merenungi hatinya yang tertuju pada seorang wanita disana. Dia berkata "Beribu cinta yang dimiliki tak pernah terjalin indah hanya engkaulah bunga jiwaku penghias cahaya dihati akankah yang aku ucapkan seindah dan tersirat untuknya".

Kemudian hari dan waktu pun berjalan tepatnya di malam minggu Ali pergi dengan temannya untuk refresh sejenak masalah cintanya yang kemarin membungkam tak terpecahkan. Sesaatnya dijalan dia bertemu dengan Cimon dulu yang telah lama tak bertemu. Berharap sudah sekilas kilat.

Diapun hanya menyapa "haii Ali". Dalam benaknya sungguh Ali sedih karena dulu dia tidak bisa menjadi yang terbaik untuk dirinya yang kini telah bersama orang lain yang jauh lebih baik dari dirinya. Mungkin FP CM pernah merasakan apa yang telah dialami seperti Ali bertemu dengan mantan pacarnya dulu, Senang atau terharu atau bisa tak suka.

Lanjut cerita dia pun duduk mengenang dirinya di taman kota. Lama waktu dia duduk di taman kota!! Diapun berkhayal tentangnya, jika "seandainya si cewek itu ada disampingnya akan mengungkapkan semua isi hatinya yang masih mencintai dan berharap si cewek itu kembali di pelukannya.

Tuhan pun dengan kehendaknya si Ali dan si cewek (Cimon) itu dipertemukan kembali di taman kota. Tiba-tiba Ali pun terkejut mengapa yang dia fikirkan itu menjadi nampak nyata dan ada di hadapnya. Cewek itupun menangis dan menceritakan semua kepada Ali. Tetes air matanya pun seolah menandakan kalau dia sudah tak sejalan lagi dengan lelaki yang dia cintainya.

Kemudian, Ali mencoba menghiburnya dan menceritakan kembali kenangan manis waktu dulu dengan si cewek itu. Kenangan kecil menjadi kisah klasik yang Ali ceritakan seolah membuat si cewek itu kembali teringat dan tersenyum kembali.

Hati Cimon itupun seolah luluh kembali atas apa yang telah diceritakan kenangan manis dulu bersamanya. Seolah percakapan mereka berdua kini bagai bunga yang telah mekar kembali. Ali pun berkata "selama ini kita telah dipisahkan!! Apakah kamu mau kembali menjalani hidup dengan diriku? Cimon terkejut dan terlihat bingung.

Cewek itu pun ternyata mengingat kembali janji yang dulu dia ucapkan pada dirinya "mungkin waktu akan pertemukan kita kembali dan aku janji akan ada dihidupmu entah kapan waktunya". Setelah mengingat kata-kata itu sang cewek pun mau menerimanya kembali. Setelah cinta Ali kembali dan khayalan yang Ali impikan ingin kembali dipelukannya itu nyata.

Akhirnya Ali pun menghembuskan nafas terakhirnya saat memeluk sang cewek itu di pelukannya, cewe itupun menangis tersendu. Ternyata selama itu Ali menderita penyakit yang sudah di deritanya sejak masih kecil dan divonis meninggal oleh dokter. Sungguh khayalan yang nyata dan berakhir kesedihan bagi si cewek itu yang selama itu tak mengetahuinya yang telah di derita Ali.

FP CM banyak hikmah yang kita ambil dari cerita tersebut. Tentunya jagalah hati orang yang kita sayangi dulu. Mungkin saja orang yang dulu itu akan hadir lagi di kehidupan kita jika tuhan mengkehendakinya. Selesai.

Like Bagikan :)

10 March 2013 by Admin · 0

09 March 2013

38. Cerita Mengharukan Lilin Cinta Buat Rahma (Part2)

cerita dari sahabat CM @tyok jantra mahardika
thanks tyo :)

Kata orang crita ini kok mirip sinetron ya,,,tapi memang ini kenyataanya. Kisah ini nyata,kisah tentang seseorang yg penuh luka di hatinya. crita ini sambungan dari part1,bukanya aku mau mengumbar aibku sendiri,tp aku hanya ingin mencurahkan semua rasa sesak yg ada dalam hatiku setelah bertahun2 aku tak bisa lepas dari bayang2 masa lauku,,,

beberapa minggu setelah Rahmamemberi keputusan itu,hati kami seperti ingin menyatu kembali. sampai2 Rahma punpernah bilang kepadaku,,,

"mas,,,,aku mau di nikahkan dgn Ito,asalkan anakku tetap dari hubungan kita berdua.". kata2 itu tak cuma dia ucapkan kepadaku,Rahma juga pernah bilang ke teman & tetangganya tentang ini. Aku pun slama ini juga mencari tahu tentang Rahma,dan dari smua informasi teman & tetangga Rahma, smua yg mereka katakan kepadaku sama. Dulu Rahma mengambil keputusan itu bukan karena terpaksa,bukan dari kesadaranya sendiri. Bahkan sahabat dekat Rahma pernah bilang,,,

" Aku yakin banget mas, itu bukan Rahma..! Memang itu fisik dan sosok Rahma,tp aku rasa itu benar2 bukan Rahma. Rahma nggak seperti biasanya,Rahma beda sekali dengan Rahma yg ku kenal. Dia seperti bukan Rahma yg dulu aku kenal".

Dari informasi teman2 lainya di sekolah,Rahma lebih banyak menangis dari pada mengikuti pelajaran. Hari2nya di sekolah dihabiskanya di rusng UKS,bahkan para guru pun sampai binging gimana cara mengatasi Rahma. Sempat beberapa kali orang tua Rahma di panggil kesekolah untuk masalah ini. Tp apa yg terjadi,,??? orang tua Rahma malah pura2 tidak tahu soal ini,bahkan sampai rumah Rahma masih kena marah.Tetangganya juga punya pendapat tentang masalah ini,kata mereka,Rahma sekarang jauh berbeda dengan Rahma yg dulu. sering terlihat Rahma didepan atau di belakang rumah dengan pikiran kosong. Kalau dulu nRahma selalu ramah dengan para tetangga,sekarang jangankan senyum,menyapa tetangganyapun Rahma sudah tak pernah. Ada yg bilang juga,," seprtinya Rahma terkena guna2 orang tuanya sendiri ".

percaya gak percaya, sekarang Rahma memang begitu adanya. Entah karena depresi atau memang benar terkena guna2 dari orang tuanya sendiri. Aku hanya tak rela jika Rahma terus2an seperti itu. Akhirnya aku juga pilih jalan belakang,kalau mereka paki jalan belakang,kanapa aku gak bisa,,??? Aku juga berdo'a untuk Rahma, agar Rahma kembali seperti dulu. Ceria seperti dulu,dengan segala kesadaranya. Setelah beberapa hari,Rahma pun kembali dengan kesadaranya,tp tetap saja hari2 Rahma masih dihiasi dengan segala tangisan kepedihan hidupnya.Aku hanya bisa berbuat itu,sekarang aku bisa apa,,?? Aku sendiri tak berdaya disini,aku sungguh kehilangan semua tenagaku. Hatiku sendiri masih sangat hancur karena masalah ini,bahkan sampai sekarang.

Di saat aku terus terpuruk dengan keadaanku,datang seorang gadis yg mampu bantu aku tuk bangkit dari semua ini. Biarpun aku tak kan bangkit seperti dulu, setidaknya dia bisa bantu aku tuk lebih bersemangat tuk lanjutkan perjuangan hidup. Namanya Angel,aku kenal dia dari temanku. Angel juga satu sekolah dengan Rahma,bahkan banyak yg bilang Rahma dan Angel tak pernah akur dari klas 1 SMA sampai kelas 3 SMA. tp yg ada dipikiranku saat itu masa bodoh,karena hanya Angel yg bisa beri semangat di hidupku saat ini. Sementara teman,sahabat,atau bahkan keluargaku sendiripun tak mampu tuk buatku angkit dari masalahku.mungkin tuhan mengirimkan Angel tuk bantu aku dalam masalah ini,karena tuhan tak kan memberi cobaan melabihi kemampuan hambanya sendiri. Usiaku Angel memang masih di bawahku,dia belom ada 17tahun dan aku sudah 22 tahun. tpi dia punya sisi kedewasaan yg mampu bantu aku tuk bangkit. Kta angel,dia tahu aku sejak dari kelas 1 SMA,bahkan dia tau aku pernah melatih atlit silat untuk sekolah SMA lain. Angel juga tahu dulu aku sering anter Rahma berangkat sekolah. Semakin lama kami semakin dekat,tak terasa sudah 6bulan aku dekat dengan Angel. nonton,hankout,pantai,seakan dia tahu dimana tempat yg bisa buat aku lupa akan semua masalahku. tp dimna ada kebhagiaan,disitu jg pasti ada kepedihan. itu pula yg kami alami,saat itu aku beli baju untuk Rahma,dan Angel juga tahu itu. Aku juga mnta pendapat Angel kalau aku mau beli baju buwat Rahma,dan Angel pun bilang gak apa2. Krena itu memang janjiku ke Rahma sebelum aku akhiri hubunganku dengan Rahma.tp setalah itu,aku malah gak dapat kabar sama sekali dari Angel selama 4 hari. PAgi sampai malam biasanya Angel slalu smsm ataupun tlpon,tapi kali ini Angel benar2 menghilang. Karena aku khawatir,aku coba datang kerumah Angel. Disana dia hanya banyak terdiam,aku ajak ngobrol,bercanda pun Angel hanya terdiam. Akhirnya setelah aku bujuk,Angel menjelaskan smuanya. Dia sangat kecewa karena aku mau membelikan baju buwat Rahma. Aku juga kasih penjelasan kalau aku hanya menepati janjiku ke Rahma. Dengan hisak tangis angel mengatakan sesutau kepadaku,,,," Sekarang gini mas,,,, cewek mana yg gak sakit hati kalau melihat cwok yg dia sayangi jalan bareng dgn cwek lain sekaligus beli baju buwat cwek itu,,???"

Mendengar kata2 Angel aku sepert orang paling bodoh di dunia, kenapa aku gak menyadari kalau ada seseorang di sampingku yg begitu perhatian. setelah aku beri penjelasan panjang lebar,Angel pun mau menerima semuanya. tp apa mau dikata,Angel sudah terlanjur memilih seseorang tuk isi hidupnya karena rasa cemburunya yg terlalu besar. Sempat dia mau menelpon cwoknya tuk mengakhiri hubungan mereka yg baru 2 hari,tp aku gak mau itu terjadi. Aku tau rasanya jika aku jadi cwok itu,aku prnah juga jdi yg tersakiti. Aku yakinkan ke Angel,sipa tahu memang dia yg terbaik buwat kamu saat ini,dan mungkin slamanya. Angel pun menerima smua itu,biarpun akhirnya hubungan mereka hanya bertahan 1 bulan saja. Sebenarnya kalau kamu tahu Angel,aku juga sayang sama kamu. Tp aku masih belum bisa menerima siapapun di hayiku,aku takut kalau akhirnya aku buwatmu sakit. Aku hanya bisa katakan maaf padamu,kamu yg pernah bisa jadi dewi penolongku,kamu yg mampu bangkitkan aku,kamu hadir di saat aku sedang terpuruk dalam kepedihan,karena itu aku gak mau buwat kamu sakit. Terima kasih buwat segalanya,,,Angel...kau kan slalu tersimpan dlam kenangan manisku. kamu tetap MY LITTLE ANGEL....Terima kasih buwat segalanya...

KEmbali ke cerita Rahma,setelah aku pelan2 menjauh dari Angel aku kembali kontak dengan Rahma. SEkarang Rahma hamil 1 bulan,dan itu adalah hasil dari hubungan sembunyi2ku dengan Rahma. Padahal saat itu Rahma masih sekolah klas 3 SMA. tp memang itu yg di inginkan Rahma. Bahkan pihak seklah pun tahu tentang itu,sekolahpun memberi toleransi atas masalah Rahma. setelah lulus usia kandungan Rahma sudah 4 bulan,dan kami masih berhubungan secara sembunyi2 sampai usia kandungan Rahma hampir 6 bulan. beberapa hari kedepan Rahma akan menikah dengan Ito. Terakhir aku katakan ke Rahma " sampai di sini saja hubungan kita dhek,aku gak mau di cap sebagai perusak hubungan rumah tangga orang setelah kamu menikah nanti". tapi aku akan salalu ingat kamu dan anak kita,aku kan ikut membiayai walau dari jauh dan sembunyi2,aku hanya ingin kalian bahagia tanpa bayang2ku lagi. Aku kan pergi jauh dari sini,kelak aku ingin melihat kalian dengan senyum manis. Walaaupun dalam 2 tahun ini hatiku tetap menangis,walau hatiku meronta mengenang kalian.Bahkan para sahabatku pun ikut menangis mendengarkan curhatku ini,dan hanya bersama sahabat serta Angel aku bisa curahkan semua sambil menangis lepas di hadapan mereka.

TERIMA KASIH PARA SAHABATKU,KALIAN MEMANG HEBAT,KALIAN KAN SELALU JADI ORANG TERHEBAT DALAM HIDUPKU,,,

"AKU JANJI,AKU KAN JADI LEBIH TEGAR UNTUK KEDEPANYA,BIARKAN LILIN YG DULU PERNAH KUNYALAKAN PADAM TERTIUP ANGIN TOPAN,BIARKAN PRAHUKU YG DULU KARAM DI TERJANG GANASNYA OMBAK LAUTAN,SEKARANG KAN KUBANGUN SEBUAH BENTENG BAJA DALAM HATIKU UNTUK KALIAN"

SEKALI LAGI TERIMA KASIH.....

 Ini cerita sahabat kita tyok mana ceritamu :)

Like Bagikan :)

09 March 2013 by Admin · 0

08 March 2013

37. Cerita Mengharukan Lilin Cinta Buat Rahma (Part 1)

cerita dari sahabat CM @tyok jantra mahardika
thanks tyo :)

Cerita ini real,nyata,dan ada di kehidupan dunia fana ini. Ini tentang perjalanan hidupku yg haus akan kebahagiaan. Dari kecil aku sudah di didik oleh kerasnyadunia,dan aku hampir tak tahu apa itu arti dari kata KASIH SAYANG. Bahkan itu tak ku peroleh dari orang tuaku sendiri. Apa salah dan dosaku di masa silam,,??? Hingga aku harus terima semua ini. aku juga nggak pernah minta untuk di lahirkan, sampai2 sekarang hatiku tlah terbentuk seperti sekeras batu karang.Sampai pada suatu saat aku bertemu dengan seorang gadis yg bisa merubah segalanya dlam hidupku. Seorang gadis tomboi yg bisa merubah hatiku yg sekeras batu berubah menjadi selembut kapas,,,. Namaku dyka, mungkin aku adalah orang yg paling beruntung sekaligus orang yg paling nggak beruntung di dunia ini.
Haha...aneh kedenganya kan,,?? Tp itulah kenyataanya, aku beruntung karena aku pernah kenal dgn yg namanya kasih syang dari seorang gadis tomboi bernama Rahma. Dan aku gak beruntung, karena pada akhirnya dia pergi meninggalkan luka menganga dalam hatiku,,,. Akhir tahun 2004..! Pertama kali aku mengenal Rahma, pertemuan yg bagiku itu cuma pertemuan biasa saja. seperti aku bertemu dgn orang2 yg lainya, karena waktu itu aku belum tahu apa itu kasih sayang.

Hari berganti hari,bulan berganti bulan,kamipun semakin dekat, lebih dari teman dekat,bahkan sahabat. Memang benar kata orang, awalnya sekedar teman,lalu jadi sahabat,dan berlanjut jadi pacar. 16 maret 2005 jam 21.05 WIB...!!! Aku ingat betul waktu itu,itu tanggal,bulan,tahun,dan jam dimana 2 hati anak manusia dipertemukan dlam ikatan cinta. Dan itu menjadi waktu yg terindah dalam kami. Tp keesokan harinnya aku harus berangakat ke Surabaya untuk panggilan kerja. Saat itu tersibak senyum dan tetesan airmata di wajah Rahma. tp aku harus pergi tuk jemput masa depanku kelak. berat rasa hatiku tuk tinggalkan Rahma, tp sekali lagi aku memang harus pergi.

Rahmapun terjatuh dalam pelukanku, terdengar suara tangis sendu Rahma. terasa tetesan airmata Rahma yg jatuh mnetes ke dadaku. Dan aku bisikan kepada Rahma " nggak apa2 dhek,aku pasti kembali untukmu. mas sayang banget sama kamu dhek...!!". setelah mendengar kata2ku barulah rahma melepaskan pelukanya. Waktu terus berjalan dengan iramanya. Hubungan kamipun semakin jauh juga, bahkan banyak orang berkata kalau kami sudah menikah...haha.... Mendengar kata2 orang seperti itu,aku dan Rahma cuma bisa berdo'a semoga bisa jadi kenyataan. Sebab kata adalah do'a,tp kadang kenyataan tak seperti apa yg kita harapkan. Bahkan kenyataan bisa lebih pahit dari harapan kita sendiri. Sebab dunia ini kejam, tak peduli siapapun orangnya cobaan akan slalu ada datang. Seperti ombak lautan ganas yg tak segan2 menghantam prahu sang nelayan. Septembaer 2009..!! Akhirnya ombak besarpun menrjang prahu cinta kami. Setalah banyak cobaan dan ujian berhasil kami lalui, kami di hadapkan dengan masalah yg membuat prahu cinta kamipun akhirnya karam diterjang ganasnya ombak kehidupan. Cobaan ini datang dari orang ketiga yg sebut saja namanya Ito, dia bukanlah orng seumuran ku. Dia adalah teman dari bapaknya Rahma, umurnya juga sudah hampir 60 tahun. Berawal dari di adakanya resepsi pernikahan kakaknya Rahma, dan semua biaya resepsi itu di tanggung oleh Ito. Sebenarnya akupun sudah bisa merasakanhal yg ganjil dlam masalah ini, seperti ada udang di balik batu. Ito seperti menginginkan sesuatu dari keluarga Rahma... Dari caranya membantu dan caranya memberi sesuatu ke keluarga Rahma kalau yg minta bukan Rahma,nggak bakal di beri.

Bahkan aku pernah bilang ke Rahma,,, " hati2 dhek,,,kelihatanya ada maksud tersembunyi dia mau bantu semua ini". Rahma coba menenangkanku dan menjawab " ngak apa2 mas,,,Rahma cuma anggap dia kayak bapak Rahma sendiri..." Lalu ku jawab dengan agak khawatir,, "tp dhek,,kamu bisa saja anggap dia kayak bapak kamu,tp pa dia juga menganggap sperti itu,,?? Apa dia gak berharap lebih sama kamu,,???" Lalu Rahma cuma jawab " nggak pa2 mas,,,,percaya ma adhek,,," Jawaban Rama memang membuwat aku jadi agak tenang bercampur khawatir juga,jika suatu sat apa yg aku khawatirkan ini terjadi. Tp ya sudahlah,,,aku cuma bisa berdo'a agar smua yg aku pikirkan nggak akan terjadi pada kami. Akhirnya hari resepsi pernikahan kakaknya Rahmapun tiba. Suasananya penuh dengan keramaian kebahagiaan, tp aku malah merasa kesepian. Aku malah merasa semakin jauh dgn Rahma. Selang beberapa hari Rahma pamit mau menghadiri acara ulang tahun temen sekolahnya. Saat itu Rahma memang masih duduk di kLas 3 SMA. Aku cuma berpesan sama rahma, " hati2 ya dhek,,,!!! Nanti jam 8 malem pulang ya,,?? Mas ma ajak adhek makan malam di luar...". Tp setelah itu malah nggak ada kabar dari Rahma, aku coba telfon beberapa kali malah hp Rahma nggak aktif. Aku tunggu Rahma sampai jam 11 malam,tp nggak ada tanda2 Rahma pulang.

Sampai akhirnya jam 11.30 malam Rahma pun pulang dengan langkah gontai kosong tanpa makna.Dengan perasaan lega bercampur khawatir aku bertanya ke Rahma,,, "dari mana dhek,,?? " Rahma cuma menjawab " dari rumah temen mas,aku cuma ingin menenangkan pikiran aja,," aku tanya lagi..." memang ada masalah apa..??? kalau adhek masih sayang mas,harusnya adhek bisa jujur sama mas,,," Setelah lama terdiam,Rahma pun berkata,,, " aku sudah gak kuwat mas,,aku gak mau kalau setiap Ito kerumah,bapak slalunyuruh aku nemeni & nglayani dia,,,memangnya dia siapaku..???" Mendengar kata2 Rahma aku Langsung terhenyak,berarti apa yg slama ini aku pikirkan memang benar adanya...tapi untuk memastikan smua itu,aku harus tanya langsung ke bapaknya. Setelah Rahma aku suruh masuk untuk istirahat,aku ajak bapaknya ngobrol dan aku menaynyakan masalah tadi. bukanya dapat dukungan setelah aku bilang semuanya,malah Rahma kena marah bapaknya.

Kemarahan bapaknya itu sekaligus mempertegas kalau rencana menjodohkan Rahma dgn Ito memang benar adanya.... Aku akui,,,memang aku kalah kaya dgn Ito,tp setidaknya hartaku hasil dari keringatku sendiri sedangkan Ito harta dari wanita simpananya. Tp yg paling aku gak habis pikir,knapa orang tua Rahma bisa gelap mata mau menjual naknya demi harta. Seandanya keluarganya bilang ke aku,kalu cuma mengganti hutang merekapun aku bisa banget. tapi mereka tak pernah bilang mau memutuskan semunya ke aku.jangankan aku,ibuku pun sampai shock mendengar semua ini. Kupun sempat berpikir,,, apakah dengan uang semuanya bisa di beli..?? apakah dengan uang semuanya bisa jadi mudah..?? apakah hanya dengan uang kebahagiaan bisa di dapatkan,,??? dan apakah dgn uang pula,harga diri manusia bisa dibeli,,??? lau apakah dgn uang pula kesetiaan bisa di beli,,??? JAMAN SUDAH EDAN Setelah kejadian itu aku merasakan ada tekanan berat dalam hatiku. Di satu sisi aku gak rela kalau harus pisah sama Rahma, di satu sisi lagi aku kasihan dgn Rahma. Lalu aku mengambiL keputusan terberat dala perjalanan cintaku. Kami putuskan untuk mengakhir hubungan kami. Satu minggu berlalu,kami merasa gak bisa kalau harus pisah. Akhirnya kami lanjutkan hubungan kembali walaupun tu cuma lewat belakang. Kami lakukan ini karena kami masih terlalau sayang satu sama lain. Hampir setiap hari Rahma selalu menangis,sedangkan aku seperti tak punya kekuatan yg aku banggakan seperti dulu.

Aku sungguh tak berdaya menghadapi cobaan ini ya aLLah... aku pernah ajak Rahma untuk keluar dari smua ini. aku ajak dia pergi menjauh dari semunya yg ada disini,dan ibuku pun meng amini,,,tp saat itu Rahma punya jawaban lain,dia memilih menuruti orang tuanya,dia ingin membahagiaan kan orang tuanya dgn cara mengorbankan kebahagiaanya sendiri. Akhirnya setelah satu bulan kami lanjutkan berlayar,prahu kami benar2 karam di terjang ombak lautan ganas. kata2 Rahma pun masih ku ingat jelas di telingaku kala memberi keputusan terakhirnya,,, " mas,,,terserah mas kalau nanti keputusanku membuat mas sakit hati,membuat mas benci & jijik sama adhek, itu semua hak mas,,,adhek trpaksa mnuruti orang tua adhek tuk di jodohkan sama Ito,mungkin adhek bukan yg terbaik buwat mas,mungkin mas akan dapatkan yg jauh lebih baik dari adhek kelak,smua ini pasti ada hikmahnya bwat kita,juga kluarga adhek kelak,,,sekali lagi adhek benar2 mnta maaf mas...??? adhek juga berterima kasih sama mas,karena slama ini adhek bisa rasain susah dan senang sma mas,,adhek bahagia banget bisa knal dan rasain cinta mas,,rasa sayang adhek nggak kan pernah hilang buat mas,,," mendengar kata2 Rahma aku seperti kehilangan semua tenagaku. Aku lemah, aku seperti sudah tak berguna lagi. tp apaun itu,itulah keputusan Rahma.

Selama Rahma bahagia,akupun berusaha bahagia untuknya. Meskipun sebenarnya hatiku sudah hancur berkeping-keping. Andai aku bisa memilih tuk jadi apa buwat Rahma,aku ingin menjadi lilin untuk kehidupanya... biarlah ragaku hancur,asal aku bisa menerangi gelapnya jlan dan hati Rahma.Sampai kapanpun kau kan slalu tersimpan jauh dlam lubuk hatiku Rahma. karena hanya kamulah yg sanggup uluhkan hatiku yg keras dulu.Semua kan ku kenang dlam memory hidupku, kan kubawa pergi jauh dari hidupmu Rahma. Semoga kau kan bahagiadgn apapun keputusanmu,tp biarpun aku tak lagi bisa memeluk tubuhmu,tak lagi bisa melihat wajahmu,dan tak lagi bsa bersamamu, kau kan slalu ter simpan jauh dlam lubuk hatiku dan di dlamnya kn slalu ada kasih sayang dan do'a yg terpendam untukmu dak juga anakmu,,, Simpan saja semua kenangan indah kita dulu, jadikan bayang2ku sebagai lilin dihatimu, jadikan itu kenangan terindah kita berdua...karena kelak kita pasti berjumpa lagi,dan aku tak ingin lagi melihat air mata menetes dari matamu,,,,

,,,,YOU'RE MY BEST MEMORY,,,,,

Menuju ke part 2 hal

08 March 2013 by Admin · 0

07 March 2013

36. Cerita Mengharukan Lanjutan (Bagian Akhir/ Tamat)

Lanjutan dari Halaman 35:

Hari ini adalah hari yang terakhir bagi Putri dan Andika untuk mengunjungi Tari. Pagi-pagi besok keduanya akan bertolak ke Jakarta, sebab libur mereka telah habis. Sangat berat terasa kepada mereka akan meninggalkan Tari, apalagi oleh karena penyakitnya yang rupa-rupanya makin bertambah parah. Dokter sudah berbisik kepada Andika, bahwa penyakit Tari sudah susah untuk mengobatinya. Dinyatakan kekhawatirannya kalau usahanya hanya sia-sia.

Bagi Tari perpisahan dengan kedua orang yang dicintainya itu lebih berat lagi. Meskipun penyakitnya tiada menjadi ringan barang sedikitpun, tetapi dalam seminggu ini tiada terkata-kata bahagia rasa hatinya setiap hari bisa bertemu dengan tunangannya dan kakaknya itu. Dan sekarang waktunya ia akan di tinggalkan Andika dan Putri itu, betapa amat pilu rasa hatinya dan berbagai-bagai pikiran menghantui dirinya.
Dari tempat tidurnya Tari memandangkan matanya keluar jendela. Keindahan permainan benda di langit datang mendorong kalbunya tiada tertahan-tahan lagi. Dan sedang di lamun kesedihan perpisahan dengan kedua orang yang di cintainya itu. Lebih-lebih terasa kepadanya perbedaan keadaan dirinya dengan keindahan tamasya alam di sekelilingnya.Tetapi meskipun demikian sekejab tertarik terhanyut juga hatinya yang pemuja keindahan itu oleh kepermaian pemandangan ketika itu, sehingga sebelum dapat di insyafkannya telah keluarlah dari mulutnya antara kedengaran atau tidak “Alangkah indahnya tamasya di senja ini, coba kalau saya masih bisa menikmatinya pasti akan saya rasakan ….”
Mendengar ucapan Tari itu Andika dan Putri sejurus memalingkan matanya ke luar jendela dan keindahan alam pada pertukaran siang dan malam itu masuk kedalam kalbu mereka mendalamkan perasaan sayu dan pilu akan perpisahan yang amat lekas, tiada dapat ditunda lagi.
Andika mengeluarkan arlojinya dan dari mulutnya keluar seperti riak air yang tiada berarti dan bermakna.” Lima belas menit lagi pukul enam.”

Di tundukannyalah kepalanya melihat ujung sepatunya. Sekejap lamanya diangkatnya pula mukanya dan iapun melihat kepada kekasihnya yang terbaring di tempat tidur. Pada saat itu bertemu matanya dengan mata Tari yang kebetulan sedang mengamat-amati perangai tunangannya itu. Senyum yang di paksa membayang pada muka yang berjorokan tulang itu menyerupai seringai dan berat mengeluh selaku setelah perjuagan batin yang hebat itu.

Andika berdiri pula sambil mengeluarkan arlojinya dan dari mulutnya keluar kata-kata” tinggal dua menit lagi pukul enam.” Kedua-duanya berdiri tegak dekat kepala Tari untuk mengucapkan selamat tinggal. Sama-sama mereka bersungguh-sungguh memberi nasihat kepada Tari supaya jangan menuruti hatinya, ia jangan sekali-kali berputus asa. Sekali lagi Putri dan Andika memberi nasihat kepada Tari, sekali lagi mereka mengatakan bahwa ia mesti sembuh, maka diucapkan merekalah” selamat tinggal kepada juru rawat dan Tari.”

Dalam senja raya yang sejuk itu berjalanlah orang berdua itu dengan tiada bercakap-cakap barang sepatah katapun. Diseluruh tanah pegunungan itu malam telah mulai menyiratkan gelapnya. Mega hanya tinggal kekelabu-labuan dan disana-sini masih tampak kekabur-kaburan warna ungu lembayun, laksana jejak cahaya matahari yang telah turun dibalik gunung padu perkasa yang biru hitam rupanya. Di langit bertambah lama bertambah banyak kelihatan bintang kemilau mengerlip memandang dunia.
Andika dan Putri terus berjalan ke bawah menuju auto yang akan membawa mereka kembali ke rumah. Berbagai-bagai pikiran dan perasaan mengacaukan jiwa mereka. Waktu terus berjalan. Keresik gugur, gugur ke bumi dan puncak muda memecah, memecah pula di ujung dahan.” Hhuuhh…. Alangkah lekasnya waktu berjalan…..”
Hari masih pagi-pagi dan di perkuburan dekat kota Baru, tiada beberapa jauh dari rumah Andika sunyi senyap. Tempat manusia melepas lelahnya setelah perjuangan hidupnya itu, ketika itu tempat beristirahat yang sunyi dan aman. Tak ada suatu bunyi ataupun suara yang ganjil yang mengusik ketenangan yang mulia dan kudus itu.

Dari kejauhan terlihat dua orang anak muda datang sambil membawa untaian bunga mawar yang indah.mereka tidak lain adalah Andika dan Putri. Mereka datang ke kuburan itu hanya untuk berjiarah ke makam orang yang sama-sama di cintainya itu.
Pada batu nisan pualam putih terlukiskan sebuah nama yang tiada lain adalah Tari.
“Tari berpulang 10 Januari 1992.”

Ia wafat dalam usia yang ke 22 tahun.
Tidak lama kemudian, perkebunan itupun sepi kembali tanpa ada satu suarapun. Sementara itu,Putri dan Andika telah beranjak pergi meninggalkan perkuburan itu, walaupun berat hati kedua orang itu meninggalkan tempat itu. Terus, auto mereka melancar, berbelok-belok menurun kebawah ke tempat kerja manusia di tengah-tengah perjuangan dengan sedih dan senangnya………….

TAMAT

Semoga Bermanfaat Like - Bagikan :)

07 March 2013 by Admin · 0

06 March 2013

35. Cerita Mengharukan Lanjutan dari Hal: 34 (Bagian VIII)

Lanjutan dari Halaman 34. (Bagian VIII):

Tetapi apabila badannya agak sehat dan ia di perbolehkan keluar untuk berjalan-jalan layaknya seperti orang sakit yang lain,maka dirinya seperti hidup kembali. Puaslah ia mengecap keindahan daerah disekeliling rumah sakit yang susah di cari tandingannya itu. Tiada terasa kepadanya waktu habis, apabila ia berjalan di antara kembang-kembang aneka warna yang amat subur naik ditanah pegunungan itu. Laksana hidup di surgalah dirinya yang suka akan warna dan kepermaian itu, melancong-lancong di sekitar rumah sakit itu.

Semua rempat yang dekat disitu dikunjunginya, selalu kakinya yang lemah itu, tiada terasa penat-penat kakinya namun ia masih tetap saja berjalan menikmati indahnya alam pegunungan disekitar rumah sakit itu. Nikmat terasa olehnya pemandangan dari bangku tempat duduk di dataran rendah , nikmat terasa kepadanya menengadah ke atas melihat ke puncak gunung yang bersembunyi di balik awan. Dan kemana sekalipun dia memandangang ,di segala penjuru nampak kepadanya kegirangan hidup yang mesra di atas tanah yang mewah membagikan kekayaan kepada dunia.

Sejak dari pagi-pagi tiada berhenti-henti hujan turun, berama-sama dengan angin kuatyang begitu dahsyat. Pohon-pohon sekitar rumah sakit itu terbuai tertunduk-tunduk seraya gemuruh menderu-deru dan berciut-ciut. Di gunung-gunung kabut yang tebal berkejar-kejaran, sangat cepat tiada habis-habis lakunya. Langit yang putih kelabu berat turun kebawah samapai menyatu dengan pelarian kabut di lereng gunung.

Pada pagi yang seolah-olah seluruh alam mengamuk itu, terbaring Tari tiada bergerak-gerak di tempat tidurnya. Matanya memandang jauh kehadapan, tetapi tidak ada sesuatu apapun yang kelihatan olehnya. Kecil dan jauh terpencil, ditinggalkan segala orang terasa kepadanya, dirinya pada pagi-pagi yang gemuruh itu. Rasa iba dan pilu melayangkan pikirannya, tiada tertahan-tahan. Sebentar ia ingat kepada kekasihnya Andika yang sudah lama dan hampir jarang mengunjunginya.

Teringat kepadanya, bahwa ia akan meminta kepada juru rawat dan dokter, supaya Putri dan Andika dapat tiap-tiap hari datang mengunjunginya. Ah, rasanya permintaan itu akan di kabulkan, sebab hari senin seminggu lagi telah habis pula libur orang berdua itu dan lama pula ia akan berjumpa lagi dengan mereka.
Tari mengubah letak bantalnya sedikit, sebab ia hendak menghadap kepada jendela kaca yang tertutup, yang lantang memberi pemandangan kesebelah barat. Nampak kepadanya sebentar kabut terangkat dan terlihatlah puncak gunung yang berwarna hijau kehitam-hitaman. Bersandar pada langit yang rata putih kelabu-labuan. Di lerengnya masih berkejar-kejar kabut menutup pemandangan, tetapi agak kebawah banyak kelihatan kehijau-hijauan hutan dan kebun, mengabur dalam hujan yang turun tiada henti-hentinya.

Pemandangan yang suram kea rah gunung yang dibaluti awan dan kabut, bertambah dalam perasaan sayu dalam hati Tari. Terasa benar kepadanya kemalangan nasibnya. Telah hampir dua bulan ia terbaring dalam rumah sakit itu. Usahakan penyakitnya berkurang, dua hari yang lalu ia dipindahkan ke kamar khusus seorang diri. Tahu ia, bahwa ia di asingkan itu oleh karena penyakitnya bertambah parah. Telah banyak orang yang diasingkan kemari tiada hidup lagi keluar. Sering ia bertanya kepada dirinya “ akan demikian pulakah nasib ku ini…..”
Dan pagi-pagi ini pertanyaan itu lebih-lebih datang merasuk kedalam hatinya.
“Kalau begini rasa-rasanya saya hanya menunggu waktunya saja lagi.”
“Betapakah akan rasanya nanti mati, tidak lagi melihat dan mendengar, menunggalkan segala hal yang dicintai dan disayangi untuk selama-lamanya.

Matahari telah hampir terbenam dibalik gunung tanah baru. Bernyala-nyala rupa mega diwarnainya, kuning, merah, dan ungu. Di lembah-lembah dan di lereng gunung telah turun kekaburan senja, tetapi puncak-puncak yang menengadah ke langit merah membara turut menyayikan laguan warna.
Di seluruh rumah sakit yang putih jernih dikaki pegunungan itu, sunyi senyap seolah-olah iapun tiada hendak mengusik kepermaian alam pada senjanya itu.

Dalam kamar tempat Tari masih Putri dan Andika duduk tiada bercakap-cakap diatas bangku masing-masing. Kesunyian alam di luar masuk kedalam kamar kecil yang bersih itu,berat mengeri menyelap kedalam qalbu orang bertiga itu.

Lanjut Ke Halaman 36 terakhir

06 March 2013 by Admin · 0

05 March 2013

34. Cerita Mengharukan Lanjutan Hal: 33 (Bagian VII)

Lanjutan dari Halaman 33 (Bagian VII):

Putri sudah lama memperhatikan cara Tari membaca itu, geli hatinya melihat ia yang tiada beralih-alih dari halam yang dibacanya itu. Beberapa kali telah ia tegur Tariyang melamun menghadapi buku, tetapi hal itu tiada diperdulikannya. Tak beberapa lama kemudian, kembalilah Tari kekamarnya, mukanya pucat merengut. Dengan suara yang gemetar oleh amarah yang ditahan-tahan, berkatalah ia kepada Putri “ kamu jahat benar kak, menipu saya seperti itu.” Banyak yang tak dapat dikatakannya, lalu dibantingkannya badannya ke tempat tidur, seraya menangis tersedu-sedu.”Engkau selalu mengganggu saya, engkau tidak tahu bagaimana perasaan saya” ujar Tari tersendu-sendu.
“Tidak…. Tidak…., saya tidak akan mengganggumu lagi, saya menyesal akan perbuatan saya tadi. Maafkanlah saya Tari….” Di tariknya tangan Tari perlahan-lahan supaya melihat kepadanya lalu berkatalah dia “ Tari mengapa engkau sebodoh itu……” Putri hanya berolok-olok .

“Masa yang seperti itu sudah menangis, kamu bukan anak-anak lagi”
“Ya… kamu ngak tahu perasaan saya , bagaimana ibanya hati saya” jawab Tari dengan nada yang agak tinggi bunyinya, seraya menelan sedunya dan menghapus air matanya.
“Masakan saya tidak tahu perasaanmu, sebab saya tahu perasaanmulah saya hendak member nasihat kepadamu…” sebentar terhenti Putri seraya melihat kepada adiknya itu, lalu katanya pula ” Tari….kamu I ni terlampau menuruti perasaanmu.”
Tari tiada dapat menahan hatinya lagi. Ia hendak mempertahankan dirinya, ia tidak boleh memperkenankan cintanya kepada Andika di cela seperti itu. Dengan suara yang terang menyatakan tiada senang hatinya mendengar nasihat saudaranya itu, katanya “saya cinta kepadanya dengan seluruh hati saya. Maumu saya berbohong dan pura-pura tidak mencintai dia gitu.”

Putri berbuat seolah-olah dia tidak tahu bahwa saudaranya marah dengan nasihatnya. Dengan sabar dan tenang sebentar-sebentar menekan perkataannya, seolah-olah hendak menenangkan fikirannya senyata-nyatanya mungkin, berkatalah ia “ maksud saya bukan menyuruh kamu berbohong dan pura-pura tidak cinta dengan dia.”
“Tidak sama sekali saya menyuruh kamu begitu.”
“Saya hendak menunjukkan kepadamu bahwa cintamu yang tiada ditahan-tahan seperti sekarang ini, bearti merendahkan dirimu kepadanya.”
“terlampau kamu menyatakan bahwa hidupmu amat bergantung kepadanya, bahwa kamu tidak dapat hidup lagi , kalau tiada dengan dia.”

Ah…. Kamu ingin mengatur orang pula, saya cinta padanya. Biarlah saya mati daripada saya berpisah dari dia.”
“Apapun akan saya kerjakan untuknya.”
“Saya tidak takut dijadikan sahaya. Saya tahu dia cinta juga kepada saya.”
“Saya percaya kepadanya dan saya tidak sekali-kali merasa hina menyatakan cinta saya itu padanya.” Jawab Tari dengan tegas mematahkan segala perkataan kakaknya yang menyakitkan hatinya yang masih luka itu karena di nasihati kakaknya seperti tadi.
“ Engkau tidak usah memperdulikan urusan saya, saya tidak minta nasihatmu.”
Rupa-rupanya hendak menyala pula amarah Putri, jika dia tidak dapat menyabarkan dirinya. Setelah itu, sunyilah di dalam kamar itu. Putri memaksa dirinya untuk membaca buku, tatapi gelisah duduknya terang menyatakan bahwa hatinya belum reda. Dan ti tempat tidur diam terlentang Tari dengan hati yang iba bercampur sebal dan amarah.

Sunyi sepi, hari berganti hari. Sudah sebulan lebih Tari di rumah sakit. Ada kalanya setiap hari dia bertemu dengan ayahnya yang sedang ada disana, tetapi ada pula kalanya sampai seminggu tiada dikunjungi orang. Sekali-kali datang orang yang tiada di sangka-sangkanya, kenalan yang hendak mengunjungi kerabatnya yang dirawat di rumah sakit itu. Hal itu membawa kegembiraan hatinya yang tiada disangka-sangka baginya.

Sejak dari semula Tari tahu bahwa diantara orang sakit yang banyak itu dia termasuk orang yang berat sakitnya. Kadang-kadang berhari-hari panas badannya, ia batuk-batuk memuntahkan darah. Waktu yang demikian tiadalah dia boleh meninggalkan tempat tidurnya. Dan apabila senua orang pergi ke luar berjalan-jalan di sekitar rumah sakit itu, melayanglah pikirannya kepada sekalian orang yang di kasihinya. Kekasihnya,ayahnya,dan saudaranya.kadang-kadang tringat dia akan bundanya yang telah lama berpulang. Dalam waktu yang demikian amat terasa kemalangan hidupnya di rumah sakit yang sepi di lereng gunung itu. Jika ia masih dapat mengangkat badannya, maka seringlah dia melihat dari jendela kaca ke luar kearah pegunungan yang indah. Sering tiada dapat ia iba hatinya dan menangislah ia tersendu-sendu.


Lanjutan Ke Halaman 35 (Bagian VIII)

05 March 2013 by Admin · 0

04 March 2013

33. Cerita Mengharukan Lanjutan Hal: 32 (Bagian VI)



Lanjutan Dari Halaman 32 (Bagian VI):







Tiada jauh dari mereka, berdiri empat orang anak muda. Dua orang laki-laki dan dua orang perempuan. Diatas t ebing kelihatan beberapa orang laki-lakiberpakaian padu. Sementara itu, dari atas tebing dibelakang mereka senang tiasa kelihatan orang datang.
“Mengapa kamu dia saja.....”

Tari mengangkat mukanya yang kemerah-merahan karena sinar matahari dan memandang kepada Andika agak keletihan rupanya.
“Saya agak lesu.....” katanya perlahan hampir tiada kedengaran. Mendengar jawaban Tari itu, segera berubah muka Andika dan tampaknya dia agak cemas.
“ kamu sakit Tari.....” suaranya terang menyatakan bahwa ia agak khawatir melihat rupa Tari ketika itu. Tapi Tari menggelengkan kepalanya dengan senyum antara kelihatan dan tiada.
“ sakit si tidak, tapi saya agak letih”
“ Saya dari dulu memang kurang kuat menahan letih.”
“ Kalau saya sudah berlari cepat-cepat, pemandangan saya dan nafas saya agak sesak.”
“ Ya badanmu budan badan yang kuat, saya salah dari tadi tidak ingat akan hal itu.” Kata Andika agak menyesal.

Andika memandang ke sekelilingnya untuk mencari tempat duduk yang baik. Lalu dilihatnya dibelakang mereka ada batu yang besar, lalu berkata ia kepada Tari.
“ Tari. ..., ayo kita kesana ke batu dekat tebing itu, engkau boleh beristirahat disana sesukamu.”
“ Ah... tidak mengapa, disini saja paling juga sebentar lagi letih saya akan hilang.” Jawab Tari membantah, ia tidak ingin menunjukan kelemahan yang di lebih-lebihkan.

Tetapi andika tidak dapat disangkal lagi,ia merasa tanggungan yang dipikulnya amat besar. “ Tidak.....tidak....., engkau harus duduk disana.” Ucapan yang setetap itu tidak terlawan oleh Tari. Iapun berdiri dan bersama-sama Andika, pergi kebatu ditepi tebing itu. Andika mengeluarkan dua buah bingkisan roti dari sakunya dan diberikannya sebuah kepada Tari.
” Marilah makan ini dulu, badanmu akan dikuatkannya kembali.”

Sementara itu, mereka bercakap-cakap juga. Bertambah lama bertambah asyik, sebab lambat laun Tari hilang pula letihnya. Andika menceritakan kebesaran dan keindahan alam didaerahnya tempat ia lahir. Hutan yang luas, danau yang besar dan indah dan jalan yang berbelit-belit dan berliku. Bercahaya-cahaya mata Tari mendengar cerita Andika akan keindahan negerinya. Dan didalam hatinya yang mengagumi anak muda itu tergambarlah segala hal yang didengarkannya itu.Tari mencoba berdiri dan berjalan-jalan, seolah-olah dia berada ditenpat kelahiran Andika. Andikapun sedikit tertawa melihat tingkah laku Tari yang berubah secara spontantanitas itu.
“ kamu sudah kuat Tari.......”saya takut nanti harus mengendong orang pula pulang ke rumah.” Ejek Andika kepada Tari.
“ Ya... saya tahu akan hal itu, sebab engkau tidak akan kuat mengendong saya” jawab Tari sambil tertawa. Mukanya yang merah karena panas lebih memerah lagi menginsyafkan arti perkataan yang keluar dari mulutnya dengan tiada di ketahuinya itu, dan dibuangnyalah mukanya ke tempat lain karena dia agak sedikit malu untuk memandang andika.
“ Kalau tidak letih ternyata Tari lucu benar.” Ujar Andika dengan tenang. Baiklah kita naik keatas berjalan-jalan disana.” Iapun berdiri pula, diambilnyalah setangan alas duduk Tari, dikiraikannya beberapa kali, lalu dimaskkannya kedalam sakunya. Tari mengambil lebih buah anggur yanh terletak diatas batu dengan tangannya.
“Indah benar tempat berjalan dibawah bambu ini” ujar Tari seraya memandangkan matanya mengikuti jalan yang teduh dihadapan mereka.
“ Ini pertama kali saya berjalan kemari, di Jakarta tidak ada tempat berjaan hari minggu seperti ini dan seindah ini.”

Perasaan bahagia yang menahan kegembiraan hati mereka. Langkah mereka memberat dan percakapan yang riang, penuh canda dan tawa melembut seperti belaian yang halus.
“ Mengapa kamu diam pula……..” kata Andika tiba-tiba setelah mereka lama berjalan dengan tiada terkata-kata. Tari mengangkat mukanya melihat kepada Andika dan matanya yang besar hitamdan jelita itu berat rupanya. Senyum yanh tertahan membayang pada wajahnya. Andika segera membuang mukanya melihat mata gadis yang menghimbau itu. Ia menolak perasaan yang ghaib merasuk qalbunya. Tari melihat kepada bunga kembang setahun yang tumbuh terpencil di bawah bunga Marygold yang gembira memuncakan kembangnya yang kuning.
“ Bagus benar bunga ini,” ujar Tari.
“ kalau kita di Jakarta, tentu sudah saya cabut bunga ini untuk ditanam di rumah.”
“Tidak usah engkau cabut, ambil saja kembangnya yang tua. Cukuplah itu ditanam”
“O ya, kalau begitu baiklah kamu yang menyimpannya, saya hendak mencucukannya di kelopak bajumu.maukah kamu…..”
Dengan tiada menanti jawaban lagi,seeralah Tari memetik bunga itu. Iapun mendekati Andika dan tangannya yang halus memegang kembang setahun itu, dan memasukannya kedalam kelopak baju Andika. Sementara itu,Andika dengan pesat mengamati gadis yang sangat dekat dengannya itu. Rambutnya yang hitam lebat teranyam, mukannya yang merah bercahaya tersenyum ditahan. Sebentar terasa kepadanya tangan yang halus itu gemetar pada dada bajunya. Sesuatu perasaan nikmat yang sejak dari tadi melingkungi kedua muda remaja itu. Dari mulut Tari keluar ucapan agak gemetar, tatapi nyata menyuarakan kepastian seseorang yang yakin akan kemenangannya.

Tari tiada membantah lagi, tetapi mukanya yang memucat di tundukannya kebawah dengan tiada berkata sesuatu apapun. Pada mata Tari kelihatan kepadanya berlinang air mata dan mesra meminta mengemetarlah suaranya untuk pertama kali seumur hidupnya.
“ Tari….Tari….. tahukah kamu kalau saya cinta padamu….” Badan Tari gemetar dan melemah lalu diapun terjatuh ke tangan Andika dan seraya menengadah dengan pandangan penyerahan, keluar dari mulutnya bisik lesu hampir-hampir tiada kedengaran.
“Lama benar kamu menyuruh saya menanti kata-katamu…..” tak dapat lagi dia meneruskan ucapannya, sebab Andika menundukan kepalanya ke arah Tari dan menutupkan bibirnya ke atas bibir Tari. Dan dalam curahan cinta pertama yang mengemetarkan badan mereka yang muda remaja itu,menjauh mengaburlah keinsafan mereka akan tempat dan waktu.
Sama-sama mereka berjalan dengan penuh mesranya berpegangan di antara pohon-pohon bambu yang sayu berdesir-desir ti tiup angin. Ketika tiba di seberang mereka turun ke bawah ke tepi anak air. Beberapa lamanya mereka melangkah dari batu ke batu. Sekelilingnya indah nan permai seperti biasanya di tengah alam, dan indah nan permai seperti biasa pula pujuk dan cumbu asyik maksyuk muda remaja berdua dalam limpahan perasaan cinta pertama yang penuh harapan.

Tari telah menceritakan kepada Putri bahwa dia telah berjanji kepada Andika untuk menjadi istrinya di kemudian hari.

Pada suatu malam, sesudah makan gadis berdua itu berkumpul dikamar tidur mereka. Putri duduk di meja membaca buku, sedangkan Tari berguling-guling ditepi tempat tidur sambil membaca sebuah roman. Di luar sejak dari petang tadi tidak berhenti-hentinya hujan turun. Beberapa lamanya Tari melamun di beranda menantikan kekasihnya yang tiada juga kunjung-kunjung datang.

Lanjut ke Halaman 34 Bagian VII

04 March 2013 by Admin · 0

03 March 2013

32. Cerita Mengharukan Lanjutan Hal: 31 (Bagian V)

Lanjutan Dari Halaman 31 (Bagian V):

Kongres itupun akhirnya selesai setelah Putri menutup acara tersebut dan turun dari panggung kehormatannya. Tampak para peserta mulai sibuk keluar dari gedung sambil bersalaman dengan Putri dan yang lainnya. Hanya Tarilah yang masih duduk di bangkunya sampai para peserta tadi keluar semua. Putri pun datang mendekati Tari, dan merekapun bergegas untuk pulang ke rumah. Disepanjang perjalanan Tari selalu ingat akan pesan kakaknya tadi waktu memberi sambutan.
“ kita sebagai wanita Indonesia yang lahir di desa harus bisa bangkit dan jangan mau di perbudak oleh kaum laki-laki.” Kata-kata itu selalu teringat oleh Tari

Sesampainya dirumah Putri langsung pergi menuju ruang dapur, dan dia melihat banyak sekali barang-barang yang kotor. Kemudian, dia langsung membersihkannya. Lain hal nya dengan Tari, ketika sampai di rumah dia langsung masuk kamar dan langsung istirahat. Tak lama kemudian, ayah merekapun pulang kerumah dan melihat Putri yang lagi sibuk membersihkan dapur. Melihat keuletan anak pertamanya itu dalam mengurus rumah tangga, tiba-tiba dia teringat akan almarhum istrinya dulu.
“ Bu.... kalau kamu masih hidup, pasti anak kita gak akan seperti ini.” Ucap ayah Putri sambil menangis. Mendengar suara ayahnya di luar, Putripun langsung keluar menemui ayahnya itu.
“Eh..... ayah, sudah pulang yah???
“ Gimana yah keadaan bibi apa sudah baikan atau mungkin masih sakit....”

Sambil menyapu air matanya, didi menceritakan keadaan saudaranya itu kepada putri.
“ Putri bibimu sekarang sudah sembuh, dan sudah bisa bekerja lagi.”
“ Kamu sendiri gimana apa kongresnya berjalan dengan lancar.”
“iya yah... kongresnya lancar-lancar aja kok tadi.”
“ yah, saya mau tanya sama ayah.”
“Gimana kalau adik saya keluar aja dari anggota putri desa....”
“Ya... kalau itu si ayah masih kurang berani mengambil keputusan, soalnya kasihan adikmu dirumah tidak ada yang mau dia perbuat”
“iya....ya, ayah benar juga.” “ nanti kalau Tari keluar dia mau kerja apa....”

Hari sudah menjelang sore, tampak Putri dan Tari lagi asyikduduk berdua di beranda rumah sambil bercanda.
“ Tari ayo kita masuk.....” “sepertnya hari sudah mau magrib, kan tidak enak di lihat tetangga kalau kita nongkrong di teras magrib-magrib begini”
“Ayo...., saya juga sudah capek bercanda terus apalagi sama kakak.”
“Bosan ah.....”
“Seperti gak ada nuansa baru.”
“Udah ah....kamu ini, ayo masuk”
Akhirnya Putri dan Taripun masuk kedalam rumah,lalu merekapun shalat berjamaah bersama ayahnya. Sungguh keluarga yang sejahtera walaupun keluarga mereka sudah kehilangan satu orang yang sangat berpengaruh besar di keluarga itu dan yang sangat mereka sayangi. Siapa lagi kalau bukan ibu mereka yang sudah tiada saat mereka masih kecil.

Pagi-pagi sekali, Putri sudah bangun. Dan dia langsung mempersiapkan sarapan untuk ayah dan adiknya. Tak lama kemudian, ayah dan adiknya pun bangun, dan ayahnya langsung bergegas mandi karena mau pergi bekerja. Sebelum berangkat ayah Tari sarapan terlebih dahulu baru di ikuti Tari dan Putri. Merekapun sarapan bersama-sama. Setelah selesai sarapan,Taripun langsung pergi ke sekolah. Sungguh tiada disangka dan diduga kalau hari ini dia juga bertemu dengan Andika. Ditengah perjalanan mereka tampak asyk mengobrol layaknya sepasang kekasih. Padahal mereka hanya sebatas teman biasa.
“Tari apa kamu ada waktu hari minggu nanti.....”
“waktu apa......?”
“Waktu kosong....”
“Kalau ada saya mau mengajak kamu pergi ketempat yang belum pernah kita kunjungi di desa ini.”
“Ada....”
“Ok... kalau begitu nanti saya tanya sama ayah boleh apa tidak.”
“Kalau boleh kita langsung pergi, tapi kalau tidak diizinkan mas jangan kecewa ya.”
“Pastinya dong.”

Sekembalinya Tari kerumah, diapun langsung berjumpa dengan ayahnya dan diapun mencoba meminta izin kepada ayahnya. Namun ayahnya tidak mengizinkan, karena hari minggu nanti akan di adakan kongres lanjutan. Sebagai lanjutan dari kongres beberapa hari yang lalu. Taripun memahami hal itu,dan diapun menuruti apa yang dikatakan ayahnya. Hari minggu itupun ternyata Andika pergi kerumah orang tuanya di kota baru, karena dia sudah memasuki waktu liburan dan ingin menghabiskan liburannya disana.

Pagi itu tampak kedua bersaudara itu sudah bersiap-siap untuk menghadiri kongres lanjutan, dengan pakaian kebaya yang mereka kenakan menambah indahnya suasana di pagi itu. Kongres itupun dimulai, setelah Putri masuk dan naik ke atas mimbar.
“saudara-saudara sepertinya kalian sangat jemu mendengar saya berbicara di depan sini, membaca nasihat-nasihat yang sangat manis untuk kaum perempuan ini. Tetapi, saudara-saudara harus ingat selalu akan hal itu. Supaya kita bisa menjaga harkat dan martabat wanita bangsa ini."
" supaya untuk menjaga wanita itu agar jangan cepat insyaf akan kedudukannya, akan nasibnya yang nista ini.itu semua harus kita lakukan demi melindungi kaum wanita dari kejahatan dan aib.dengan jalan jalan demikianlah maka perempuan kita akan berguna dimata dunia.”

Panjang lebar Putri menyampaikan nasihat demi menjaga wanita bangsa ini. Agar menjadi wanita yang kuat dan besar.
Kongres itupun akhirnya usai dan para peserta memberikan tepuk tangan dan semangat serta penghargaan kepada Putri, atas kepandaiannya dalam memimpin. Putri dan Taripun langsung pulang kerumah karena mereka sudah di tunggu ayah mereka. Hari itu mereka di ajak ayahnya pergi ke rumah bibinya.
Sudah satu minggu Andika di rumah orang tuanya, kini diapun ingin kembali ke kampung halamannya untuk meneruskan kulyahnya yang sudah masuk semester akhir itu. Namun dia juga masih ingin tinggal lebih lama lagi dengan orang tuanya di kota baru karena dia sudah lama sekali tidak bertemu dengan orang tuanya itu.

Tari dan Andikapun kini bisa berjalan bersama lagi, setelah hampir satu bulan mereka tidak bertemu. Mereka duduk berdua diatas batu besar yang hitam kehijau-hjauan oleh lumut. Andika mengenakan jas berwarna hitam dan berdasi sutra yang kemerah-merahan. Dibahunya tersandang tali botol termos yang di gantung pada sisi lengannya,dan tangan kanannya di pegangnya topi berwarna hitam. Tari yang memakai baju putih dan rok hitam yang menutupi lututnya. Kakinya hanya dibaluti oleh kaus yang lebih tinggi sedikit dari mata kakinya. Dipangkuannya dipegangnya sebuah bungkusan kecil. Keduanya takjub melihat kehadapan, kepada air terjun yang gemuruh bersorak terjun iri atas tebing yang rapat ditumbuhi rumpun bambu. Berputar-putar dan berombak-ombak, air yang baru jatuh itu terkumpul dibawah didalam jurang dan pada suatu tempat ia mengalir diantara batu-batu yang besar.


Lanjut Ke Halaman 33 Bagian VI





03 March 2013 by Admin · 0

02 March 2013

31. Cerita Mengharukan Lanjutan Hal: 30 (Bagian IV)

Lanjutan Dari Halaman 30 (Bagian IV):

Di sepanjang perjalanan Andika dan Tari selalu bercanda tawa tanpa mengenal lelah dan memperdulikan waktu.sampai pada saat di mana tempat yang mereka tuju telah di dekati,lalu merekapun tmpak bersiap-siap untuk turun ke bawah air terjun yang sangat indah.
“Wah, luar biasa sekali Allah menciptakaan alam dan pemandangan yang seindah ini.”cetus Tari yang kagum akan keindahan alam yang di ciptakan oleh sang illahi itu.
“Tari kamu harus ingat apa kata ayahmu tadi, kamu jangan sampai terlalu kagum akan sesuatu.”
“O.... gak kok”
“saya hanya terharu saja pada keindahan alam di kaki pegunungan ini.”
“soalnya tempat ini selalu mengigatkan saya pada sang bunda dan masa kecil saya.”
“dulu saya selalu di ajak bunda untuk pergi ke tempat-tempat seperti ini, dan sekarang saya sudah tidak bisa merasakan itu lagi hanya baru kali ini.” Ucap Tari sambil meneteskan air mata.
“Tari, maafkan saya”
“ saya tidak bermaksud membuat kamu sedih, saya hanya mau ingatin kamu pada pesan ayah kamu tadi.”
“O..... gak apa-apa kok,ini semua memang salahku yang terlalu larut akan semua ini.”

Waktu sudah menunjuki pukul 17.30 WIB, dan kini Tari dasn Andika harus bergegas pulang. Karena mereka tidak ingin mengecewakan dan membohongi ayah Tari.
“Andika, sepertinya kita harus lekas pulang, karena hari sudah terlalu sore, nanti kita di cari ayah”
“ ok, kalau begitu saya ambil tas dulu ya.”
“O.... ya silakan.”

Padahal baru saja Andika ingin mengungkapkan isi hatinya kepada Tari, tetapi mereka harus segera pulang. Supaya mereka tidak di cari sama ayahnya Tari. Tak lama kemudian Tari dan Andika pun muncul di pekarangan rumah Tari, di situ hanya tampak kakaknya Tari yang dari tadi menunggu mereka pulang.
“Andika sepertinya itu kakak,” ucap Tari.
“I ya...... itu memang kakak kamu yang lagi nungguin kamu.”
“Assalamualaikum........” sapa Tari dan Andika kepada putri.
“Waalaikumusallam......”
"Eh kalian sudah pulang”
“bagaimana jalan-jalannya, Asyik gak”
“O...... itu, pasti dong”
“jalan-jalannya asyik bangat”
“Hai Andika.....”
“Hai juga ......”
“ O ya masuk yok, nanti saya buatin air. Mungkin kamu haus, karena sudah satu harian jalan-jalan”
“ Tari kamu tunggu di sini bentar ya, kakak mau ambilkan air dulu kedalam.”
“E...... sudahlah Putri gak usah repot-repot, lagi pula saya mau pulang”
“Kasian mama di rumah sendirian.”
“Sekali lagi terima kasih aja atas tawarannya, sekarang saya permisi pulang dulu ya.”
“O ya silakan”
“Andika, terima kasih ya atas.........” Tiba- tiba ucapan Tari dia hentikan sambil dia tersenyum dengan manisnya.

Andikapun bergegas pulang ke rumahnya, karena dia tidak mau membiarkan mamanya sendirian di rumah sore-sore seperti ini. Maklum ayahnya memang lagi tidak ada di rumah. Sesamapainya di rumah Andika langsung masuk ke dalam sambil mengucapkan salam.
“Assalamualaikum.......”
“ ma......mama.....” panggil Andika mencari mamanya.
“waalaikumsalam.......”
“ Ada apa si Dika kamu kok teriak-teriak.”
“ seperti orang gila saja.”
“ Ah... mama ini, bisanya Cuma becanda aja.”
“ O ya ma,Dika mau mandi dulu ya. Soalnya badan Dika sudah bau bagat ni, habisnya satu harian main di bawah sinar matahari dan air terjun di bawah kaki gunung Cempaka.”
“ Ya sudah, cepat mandi sana.......”
“Jangan lupa shalat lalu baru kamu boleh istirahat.”
“ ok deh mam....., tugas akan segera hamba laksanakan.”

Kongres putri desapun dimulai, dan tampak Putri lagi bersiap-siap untuk menyampaikan sambutan kepada para peserta yang hadir. Dan tampak di situ ada seorang putri yang cantik sekali. Siapa lagi dia kalau bukan Tari adiknya Putri.

Tak lama kemudian Putripun berjalan menuju panggung dan naik ke atas mimbar yang di sediakan panitia penyelenggara kongres tersebut, untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara tersebut. Setelah ia di persilakan oleh pembawa acara, suara riuh tepuk tanganpun menghempas ruangan yang tadinya sunyi. Setelah Putri menyampaikan isi sambutannya, suara tepuk tangan yang tadinya ribut serentak hilang seketika. Kemudian Putri berbicara tentang martabat wanita Indonesia yang hancur disebabkan oleh ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Namun, tak lama kemudian gedung yang tadinya sunyi kini terdengar kembali oleh suara riuh tepk tangan para peserta kongres yang hadir. Ketika Putri memberi semangat dan gambaran tentang wanita-wanita Indonesia masa kini.


Lanjut ke  Hal: 32 Bagian V


02 March 2013 by Admin · 0

Copyright Since @2013 Oleh CERITA MENGHARUKAN